Waketum MUI: Politik dan Agama Berjalan Berdampingan

Waketum MUI: Politik dan Agama Berjalan Berdampingan
MUI

Riauaktual.com - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi meminta umat Islam tidak salah menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo tentang politik dan agama. Sebagaimana diketahui, Jokowi sempat mengatakan politik dan agama harus dipisahkan.

Menurut Zainut, maksud pernyataan Jokowi tersebut adalah politik praktis. "Memang harus dibedakan antara politik praktis dengan politik etis atau politik nilai. Kalau yang beliau maksudkan adalah politik praktis saya bisa memahami. Karena politik praktis itu adalah kegiatan politik yang berorientasi hanya pada kekuasaan yang sering diwarnai dengan intrik, fitnah, dan adu domba, yang terpenting tujuannya tercapai," kata Zainut, seperti mengutip JPNN, Rabu (29/3/2017).

Kegiatan politik seperti itu, lanjutnya, memang tidak tepat jika diatasnamakan agama. Sebab, agama hanya sekadar dijadikan sebagai alat propaganda atau untuk memengaruhi massa.

Sementara itu, praktik kehidupan para politikus jauh dari nilai-nilai agama. "Hal ini yang barangkali oleh presiden maksudkan agar agama jangan hanya dijadikan sebagai alat komoditas politik," ujar Zainut.

Menurut Zainut, politik etis memang harus didasarkan pada nilai agama. Jika politik tidak didasarkan pada nilai agama akan membahayakan kehidupan umat manusia dan kelangsungan hidup  berbangsa serta bernegara. "Jadi menurut saya antara politik dan agama itu harus berjalan berdampingan,” kata Zainut.

Dia menambahkan, Indonesia bukan negara sekuler yang memisahkan kehidupan bernegara dan beragama. "MUI sebagai ormas keagamaan tidak akan memasuki wilayah kegiatan politik praktis, tetapi akan mendorong dikembangkannya politik nilai atau politik kemaslahatan, yaitu politik yang dilandasi nilai etika, akhlak dan moral agama untuk membangun kemaslahatan umat manusia," ujarnya.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index