Riauaktual.com - DPRD Kota Pekanbaru sepakat dengan pemerintah setempat agar kelanjutan pembangunan pasar tradisional Cikpuan dilaksanakan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan tidak melalui dana pihak ketiga.

"Awalnya DPRD sudah keluarkan Rp18 miliar lebih untuk pembangunan konstruksi yang ada, sekarang kan tinggal melanjutkan saja dan kita rasa tidak perlu ada pihak ketiga," ucap Anggota Komisi II DPRD Pekanbaru Zulfan Hafiz, Senin (20/03).

Politisi NasDem ini juga menyindir langkah Pemko Pekanbaru sebelumnya, yang dengan keegoan ngotot melanjutkan pembangunan Pasar Cikpuan harus di pihak ketigakan dengan sistem bangun guna serah atau Build Operate and Transfer (BOT), sehingga waktu lima tahun berlalu kerangka bangunan menjadi mangkrak.

"Akhirnya para pedagang yang jadi korban, bahkan hampir tiap tahun terjadi kebakaran di Pasar Cikpuan akibat arus pendek listrik dikarenakan mereka berdagang pada bangunan darurat atau sementara," tuturnya.

Dikatakan Zulfan lagi, Investor mana yang tertarik menanamkan modalnya dengan harus menggantikan uang sebesar Rp18 miliar, dan sementara bangunan lama tidak jelas duduk persoalannya.

"Padahal kalau itu sejak dulu sudah dilanjutkan pembangunannya berapa retribusi yang diperoleh dalam lima tahun, dan roda perekonomian masyarakat kecil terselamatkan," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya Penjabat Walikota Pekanbaru Edwar Sanger menyatakan, anggaran pembangunan lanjutan Pasar Cik Puan di Jalan Tuanku Tambusai akan kembali menggunakan APBD Kota Pekanbaru.

"Karena ini pasar rakyat, tentu mengunakan APBD. Semoga dalam tahun ini juga kelanjutan Pasar Cikpuan segera dilakukan," harap dia.

Tentunya pernyataan Edwar bertentangan dengan Walikota Pekanbaru sebelumnya Firdaus, yang mana menyebut pembangunan lanjutan Pasar Cik Puan akan dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Namun, hal itu menuai penolakan dari pedagang dan Anggota DPRD Pekanbaru. (DWI)