Penjualan benih jagung petani ini meningkat tajam

Penjualan benih jagung petani ini meningkat tajam
Jagung panen

Riauaktual.com -  Kementerian Pertanian (Kementan) bersikukuh menetapkan swasembada jagung mampu diraih pada 2017 ini juga. Sejumlah kebijakan telah digulirkan sejak satu tahun lalu melalui kenaikkan produksi hasil tanam, pengendalian impor jagung hingga penetapan batas bawah dan batas atas harga jagung.

Berbagai instrumen kebijakan ini merangsang petani berduyun-duyun menanam jagung.Tak ayal, permintaan benih hibrida jagung di Tanah Air meningkat signifikan harus dipenuhi pasokannya oleh industri benih di Tanah Air.

Monsanto menetapkan ‘tahun fiskal’ mengacu dua musim. Paruh enam bulan pertama yakni musim hujan (September- Februari) dan musim kemarau (Maret- Agustus).

"Selama musim hujan, volume penjualan benih  jagung hibrida meningkat hingga 368 persen atau naik 2.944 ton. Angkanya (penjualan red) fantastis," ujar Presiden Director PT Monsanto Indonesia Ganesh Pamugar Satyagraha disela acara Responsible Business Forum on Food and Agriculture di Jakarta.

Tahun sebelumnya perusahaan berhasil membubuhkan penjualan benih jagung hibrida sebesar 4.000 -5.000 ton.

Monsanto merilis benih jagung hibrida dengan merk DK 959 dan DK 771 (DEKALB). Potensi produksi kedua varietas benih jagung hibrida ini dapat diatas 10 ton per hektare (ha), lebih tinggi dari rerata produksi jagung nasional sebesar 5,2 ton/ha.

Adapun khusus benih jagung DK 771 ini memiliki keunggulan lebih tahan serangan penyakit bulai.
Ganesh mengakui besarnya penjualan benih jagung hibrida pada musim penghujan ini bukanlah hal yang lazim.

Biasanya, serapan pasar tidak lebih dari 20 % atau berkisar 800 ton-1.000 ton. "Kontribusi penjualan terbesar jatuh pada musim kering (80 persen), usai memanen padi,petani berganti menanam jagung," kata Ganesh.

Pada musim kering, perusahaan sudah memetakan konsentrasi penjualan benih jagung hibrida merupakan petani berlahan sawah irigasi teknis.



Sumber : rimanews
 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index