Riauaktual.com - Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman pastikan Kamis pekan depan akan memanggil PT Ivo Mas Tunggal yang disebut telah menyerobot tanah ulayat seluas 24 ribu hektar Suku Sakai di Kandis, Siak.

Tidak hanya pihak perusahaan, pihak berkepentingan lainnya mulai dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) termasuk dua kubu masyarakat Sakai yang berbeda pendapat soal tuntutan demo yang disampaikan kemarin dengan berdemo di depan Kantor Gubernur Riau.

"Nanti Kamis depan kita panggil. Bukan PT Ivo Mas saja. Misalnya, ada bahan yang pernah dibuat masyarakat Sakai, kalau para bathin yang membuat usulan tersebut masih hidup ya kita panggil juga," kata Gubernur Riau yang lebih akrab disap Andi Rachman ini, Kamis (16/3).

Diharapkan, dengan memanggil pihak-pihak terkait pada pekan depan tersebut akan tahu duduk persoalannya apa. Apalagi sesama masyarakat Kubu Sakai sendiri ternyata ada pendapat berbeda dalam menyikapinya.

"Biar kita tahu duduk persoalannya, makanya pekan depan kita undang semuanya," ungkap Andi.

Seperti diketahui, ratusan massa dari Suku Sakai dari Kandis melakukan unjuk rasa di Kantor Gubernur Riau kemarin. Mereka menuntut kepada PT Ivo Mas Tunggal untuk mengembalikan tanah ulayat seluas 24 ribu hektar. Andi Rachman yang saat itu baru saja menerima gelar adat Datuk Seri Setia Amanah oleh Lembag Adat Melayu (LAM) Riau, langsung bergegas menemui massa yang diantaranya ada orang tua dan anak-anak.

Orang nomor satu di Riau ini sempat 'dipaksa' untuk menekan tuntutan yang mereka sampaikan. Namun Andi menolak, dengan alasan perlu mempelajari terlebih dahulu. Tidak ada hasil pada pertemuan tersebut, akan tetap aksi yang demo yang dimulai pukul 11.30 WIB tersebut akhirnya kembali diterima Asisten I Bidang Pemerintahan Setdaprov Riau Ahmad Syah Harofie dan Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto, Kasatpol Riau Zainal Z di ruang tunggu VIP Kantor Gubernur.

Pada pertemuan itu disepekati akan ditindaklanjuti pertemuan berikutnya pekan depan dengan melibatkan PT Ivo Mas Tunggal. Koordinator Lapangan (Korlap) masyarakat Suku Sakai Dapson atau yang biasa dipanggil Soni menyatakan jika pertemuan pekan depan nanti tidak membuahkan hasil maka aksi serupa akan kembali digelar.

Soni juga membantah adanya tudingan pihak tertentu yang menyebut dirinya bukanlah orang Sakai atau memiliki kepentingan tertentu. Justru sebaliknya Soni menyatakan terbuka kepada pihak mana pun jika memang ada kepentingan lain atas perjuangannya yang menuntut hak tanah ulayat dilahka diproses secara hukum. (yai)