Kasus DBD di Pekanbaru Terus Meroket, Hingga Minggu Sembilan Sebanyak 138

Kasus DBD di Pekanbaru Terus Meroket,  Hingga Minggu Sembilan Sebanyak 138
ilustrasi

Riauaktual.com - Meskipun Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sudah berupaya menekan angka Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru. Namun, sampai minggu ke sembilan ini, kasus DBD sudah mencapai 138 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Helda S Munir menyebutkan bahwa, pihaknya dengan instansi terkait sudah menekan angka DBD. Namun kasusnya masih juga tinggi. Bahkan korban yang rawan diserang DBD adalah anak-anak pada usia 0 sampai 14 tahun.

"Untuk menekan angka DBD ini. Kita sudah mempersiapkan surat edaran yang nantinya akan dikirim ke seluruh camat se Kota Pekanbaru. Surat edaran tersebut berisi sejumlah intruksi dan imbauan yang harus dilakukan oleh camat dan lurah untuk menekan angka DBD. Suratnya sudah kita serahkan ke PJ Walikota Pekanbaru, tinggal menunggu diteken pak PJ saja," ungkapnya, Kamis.

Menurut Helda,  surat edaran yang mau akan dikirimkan ke seluruh camat tersebut berisi imbauan kepada masyarakat agar berperilaku hidup sehat, dan mengalakkan program satu rumah satu jumantaik dan pemasangan lavitrap.

"Kami minta camat untuk menindaklanjuti surat edaran ini," kata dia.

Program satu rumah satu kader jumantik perlu digalakkan untuk mencegah meningkatkanya kasus DBD di Pekanbaru. Program satu rumah satu kader jumantik melibatkan salah satu anggota keluarga yang diberikan pemahaman soal mencegah penyakit DBD dan mendeteksinya secara dini.

"Kita harapkan satu rumah satu kader Jumanti ini bisa melakukan deteksi dini, serta bagaimana mencegak perkembangbiakan nyamuk aedes agypti," katanya.

Hal yang sama juga disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, Gustiyanti. Ia meminta masyarakat untuk ikut andil dalam menekan angka DBD dengan cara berprilaku hidup sehat. Masyarakat diimbau untuk melakukan 3 M plus agar bisa memutus mata rantai penyebaran DBD.
Abate dan racun malation yang dipakai untuk satu tahun ke depan, sudah disiapkan Diskes. Tetapi untuk penggunaan itu harus tetap melakukan fogging sesuai standard operating procedure (SOP).

"Apabila ada kasus, Diskes lakukan penyelidikan etiomologi. Jika dinyatakan ada jentik nyamuk, baru dilakukan fogging," kata dia.

Untuk itu, kata dia, Diskes harus lakukan penyelidikan, sebelum diputuskan melakukan fogging. "Kalau ada tiga orang demam baru lakukan fogging," imbuhnya.

Sesuai data yang dihimpun Diskes dari puskesmas-puskesmas, jumlah DBD hingga Minggu Ke Sembilan 2017 adalah 138 kasus dengan rincian :

- Sukajadi 3 orang
- Senapelan 4 orang
- Pekanbaru Kota 6 orang
- Rumbai Pesisir 10 orang
- Rumbai 7 orang
- Limapuluh 9 orang
- Sail 1 orang
- Bukit Raya 30 orang
- Marpoyan Damai 20 orang
- Tenayan Raya 14 orang
- Tampan 22 orang
- Payung Sekaki 12 orang

 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index