Tahun Ini Kampar Minim Terdampak Banjir

Pengaturan Pelepasan Pintu Air PLTA Jadi Kunci

Pengaturan Pelepasan Pintu Air PLTA Jadi Kunci
Syahrial Abdi

Riauaktual.com -  Penjabat (Pj) Bupati Kampar Syahrial Abdi menyebut pengaturan pelepasan pintu air, durasi dan peringatan lebih dini menjadi kunci utama minimnya daerah di Kampar yang terdampak banjir akibat dibukanya pintu air di PLTA Koto Panjang.

Hal ini berbeda dari tahun sebelumnya, dimana ketika pintu PLTA dibuka tak diperhatikan luapan air di hilirnya hingga merendam perkampungan warga, khususnya di sekitaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Kampar.

"Bagusnya penanganan tahun ini, adanya koordinasi yang baik. Kemudian pendapat kita dari hasil evaluasi tahun lalu juga didengar. Karenakan kalau dilepas langsung seperti tahun lalu maka ketinggian air pun tak lagi bisa dikontrol, perkampungan warga pun kebanjiran karena air sungai naik," kata Pj Bupati Kampar, usai meninjau posko banjir di Bangkinang Kota, Rabu kemarin.

Syahrial lantas menceritakan sebelum dan sesudah dibukanya pintu air PLTA Koto Panjang, dirinya sudah memerintahkan kepada jajaran terkait untuk memantau sejumlah daerah yang diprediksi terkena dampak banjir dilakukan pemantauan.

Kemudian dari hasil koordinasinya dengan pihak PLTA, pintu air PLTA juga dibuka terbatas dan berdurasi. Tujuannya agar Sungai Kampar tak meluap yang dapat berdampak pada perkampungan warga disekitaran sungai.

Selain itu, sebelum pintu air dibuka warga melalui mesjid-mesjid juga sudah mendapatkan peringatan dini. Meski diakuinya tetap saja ada daerah di Kampar yang terkena dampak banjir, namun dibanding tahun lalu jauh tidak separah tahun ini.

Karena menurutnya, terendamnya sejumlah daerah di Kampar tidak hanya disebabkan karena pelepasan pintu air di PLTA Koto Panjang. Tetapi juga karena intensitas hujan yang turun yang cukup tinggi.

"Pintu air awalnya dibuka 30 cm. Kemudian hari berikutnya dibuka lagi 60 cm, kemudian sampai pada batas 100 cm dibuka, karena tingginya level air yang ada di PLTA. Selama pelepasan air ini kita terus memantau, setelah dirasakan ketinggian air kembali stabil kita lepas lagi. Tak sekaligus. Inikan hasil evaluasi dari tahun sebelumnya. Ini juga berarti pendapat kita didengar," papar Syahrial.

Kemudian Syahrial menyebutkan, mulai pukul 10.00 WIB siang Rabu, pintu air PLTA Koto Panjang kembali ditutup. Penutupan ini juga sudah disampaikan kepada warga, termasuk petani kerambah yang sebelumnya menggeser kerambahnya ke pinggir sungai yang khawatir hanyut atau jebol akibay derasnya air sungai.

"Kita lihat dalam dua hari terakhir hari panas. Level air di PLTA juga sudah diangka stabil 82 meter. PLTA tentu menjaga elevasi ketinggian airnya. Kalau nai lagi karena intensitas hujan tinggi lagi tentu kit sudah minta supaya berkoordinasi lagi dengan kita, agar warga bisa bersiap-siap," terang Syahril yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Riau ini. (Dr)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index