Riauaktual.com - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menilai berita fitnah atau bohong (hoax) marak beredar di media sosial pada putaran pertama pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Masalah ini perlu diantisipasi pada Pilgub DKI Jakarta putaran kedua nanti, karena diperkirakan jumlahnya makin banyak.

"Yang perlu diantisipasi adanya marak berita bohong lalu kampanye jahat yang bersifat kebencian, menjatuhkan pasangan calon," kata Titi dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, seperti dikutip dari Jawapos.com Sabtu 4 Maret 2017.

Titi menyoroti kian banyaknya jumlah berita bohong bahkan fitnah-fitnah yang menjatuhkan pasangan calon akan semakin banyak. Hal itu seiring meningkatnya tensi politik pada putaran kedua nanti.

Titi menambahkan, perkiraan meningkatnya berita hoax pada putaran kedua karena putaran inilah merupakan penentu kemenangan siapa yang akan memimpin Jakarta untuk lima tahun ke depan.

"Tensi akan semakin tinggi. Nah kewaspadaan penyebaran info bohong dan fitnah harus betul-betul diantisipasi," pungkasnya.