Selain Pilih Paslon Pilkada, 5 Tahun ke Depan Anda Ingin Apa?

Selain Pilih Paslon Pilkada, 5 Tahun ke Depan Anda Ingin Apa?
ilustrasi

Riauaktual.com - Masa pemilihan pilkada hampir usai, berdasarkan hitung cepat (real count atau quick count) beberapa daerah telah terlihat siapa pasangan calon pemenang pilkada. Terlepas dari itu semua, saya yakin calon yang anda pilih pasti dipilih berdasarkan sosok, rekam jejak, dan tentunya program serta rencana untuk daerah yang akan dipimpinnya selama 5 tahun ke depan.

Secara sadar anda tahu, anda tidak ingin dipimpin oleh orang yang tidak memiliki program yang jelas. Semua karena alam bawah sadar anda menginginkan untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya. Sehingga visi-misi, program, dan rencana menjadi sesuatu yang menjadi penting untuk dipertimbangkan ketika memilih pasangan calon di pilkada kali ini.

Bila anda yakin kota tempat anda tinggal saat ini akan menjadi lebih baik dengan program dan rencana yang diusung paslon jagoan anda untuk 5 tahun ke depan, maka menjadi penting apakah anda sendiri sudah punya program pribadi -khususnya dalam tujuan keuangan- untuk 5 tahun ke depan?

Jangan sampai, anda masih saja berada di titik yang sama sampai nanti bertemu pilkada lagi. Tentu anda tidak ingin ini terjadi bukan?

Meski demikian, tidak perlu juga untuk segera membuat rencana dan tujuan untuk 5 tahun ke depan. Kenapa? Karena harus anda pahami bahwa membuat program dan rencana (apalagi yang berhubungan dengan keuangan) tidak bisa asal saja.

Diperlukan pemahaman akan rencana, potensi yang dimiliki, pengetahuan atas jangka waktu, target keuangan apa yang ingin dicapai serta risiko apa yang mungkin bisa menimpa anda serta keluarga.

Tanpa itu semua, mungkin rencana yang anda susun dan ingin dicapai dalam 5 tahun akan bergerak mendekati target pada tahun ke 3. Namun, bisa jadi karena anda tidak siap dengan risiko yang ada maka anda akan dipukul mundur kembali ke titik awal anda memulai semuanya.

Secara sederhana, misalnya anda memiliki tujuan keuangan dalam 5 tahun ke depan ingin mengumpulkan US$ 1 juta. Nah, dalam 3 tahun anda telah mengumpulkan US$ 750.000, namun di sisi lain anda tidak mempersiapkan proteksi atas risiko dengan baik, maka anda akan menerima risiko paling besar kehilangan semua uang anda sebelum waktunya, dan akhirnya pada tahun ke 5 anda tidak punya apa-apa.

Apa semua ini tentang proteksi atas risiko? Tidak juga.

Karena jika anda hanya berfokus pada proteksi atas risiko, namun tidak membagi jangka waktu dengan baik maka kemungkinan besar anda akan salah memilih produk investasi. Dalam perencanaan keuangan, pemilihan produk investasi harus disesuaikan dengan jangka waktu tercapainya sebuah tujuan keuangan.

Coba saja anda abai dalam hal ini, akan ada berbagai macam kemungkinan yang akan anda hadapi.

Misalnya anda memilih mengalokasikan dana untuk pensiun pada deposito yang notabene merupakan produk investasi jangka pendek. Anda tidak tahu kapan anda pensiun, ingin pensiun seperti apa, dan berapa lama ingin pensiun. Padahal anda pensiun 20 tahun lagi, besar kemungkinan dana yang anda simpan tidak akan mencukupi masa pensiun anda karena dana yang anda simpan tidak berkembang.

Sehingga, bila kembali ke contoh tujuan untuk 5 tahun tadi, tanpa pemilihan produk investasi yang baik, mungkin anda dapat mengumpulkan sejumlah dana dalam 5 tahun ke depan, namun jumlahnya tidak sampai US$ 1 juta. Di sisi lain, bila anda memilih produk investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan anda, bisa jadi anda mengumpulkan US$ 2 juta.

Tapi harus diingat, ini bukan menjanjikan hasil investasi yang akan anda dapatkan, tapi mungkin bisa anda dapatkan.

Tidak ada yang tidak mungkin, karena semua yang anda mimpikan bisa dicapai dengan perencanaan yang matang. Namun, semua kembali kepada anda, untuk 5 tahun ke depan anda ingin apa? Apakah sudah ada yang anda rencanakan?




Sumber : detik.com
 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index