Menyatu dengan Allah Melalui Salat

Menyatu dengan Allah Melalui Salat
Kaligrafi Allah SWT. (U-Report)

Riauaktual.com - Apakah kalian pernah mendengar mengenai salat itu merupakan salah satu media menyatu dengan Allah !, Jika ia tentu apakah hal itu mungkin terjadi ? Bagaimana caranya ?

Menyatu yang di maksud adalah kita benar - benar dekat dengan Allah SWT dan seperti menyatu karena begitu dekat.

Shalat memang disebut sebagai cara mudah menyatu dengan Allah SWT. Hal itu didasarkan pada ayat, "Dan bertawakkallah (kepada Allah) Yang Maha Perkasa Lagi Maha Penyayang, Yang melihat kamu ketika kamu berdiri untuk sembahyang" (QS Asy-Syu'ara' 26 : 217 - 218).

Makna menyati itu bukan dalam arti menyatu secara fisik. Tetapi ibarat seorang yang buta yang terbukti bisa berjumpa dengan presiden. Ia tidak menggunakan mata, tetapi hati. Ia meyakini jika dihadapannya itu adalah presiden. Jadi "menyatu" tersebut bukan melalui indera manusia.

Lalu bagaimana caranya ?

Tengadahkan tangan ke langit, agar roh benar - benar bebas dari jasad. Roh menjadi panutan bagi tangan, kaki dan badan, dalam mencari tuhannya (Allah), menyatu dalam kekhusyukan ibadah (salat).

Syaratnya, roh harus merdeka dari tubuh. Jika selama ini roh ada karena jasad ada, maka pada saat menunaikan salat, logika itu dibalik. Roh independen, sementara tubuh hanya bisa diam. Saat kita berada di dalam kamar, tubuh kita tidak perlu pergi jauh mencari tuhan (Allah). Biarkan roh kita yang bergerak, pergi menemui tuhannya (Allah).

Sepintas, ungkapan itu lebih bermakna filosofi. Tetapi ketika dicerna lebih dalam, pesan yang disampaikan sebenarnya sangat mudah dipahami. Apa lagi ketika kita diajak menyelami praktik salat khusyuk itu sendiri, maka kita tidak akan pernah merasa lelah berdiri, rukuk, dan sujud sepanjang hari. Setelah roh benar - benar lepas dari badan, dengan sendirinya badan akan bersujud dalam keheningan.

Selain itu kesempurnaan salat khusyuk memiliki korelasi penting terhadap kesehatan tubuh manusia. Saat sujud, aliran darah mengalir lancar ke otak karena posisi kepala berada pada bagian terendah. Begitupula saat rukuk, melatih kekuatan otot - otot lutut dan paha yang menyanggah tubuh dalam posisi miring.

Untuk mencapai ketenangan dalam salat, satu yang harus diyakini bahwa semua yang dimiliki roh dan badah, akan kembali kepada Allah SWT. Itu sesuai ayat Alquran yang menyatakan, "Kembalilah kepada Tuhanmu, lalu masuklah ke dalam surga-Ku".

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index