DBD di Pekanbaru Terus Meningkat, Dewan Terus Ingatkan Pola Hidup Bersih Masyarakat

DBD di Pekanbaru Terus Meningkat, Dewan Terus Ingatkan Pola Hidup Bersih Masyarakat
ilustrasi

Riauaktual.com - Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Zainal Arifin menilai, tingginya angka serangan Demam Berdarah Denque (DBD) di Kota Pekanbaru pada Februari 2017 ini salah satu faktornya disebabkan oleh kurangnya pola hidup bersih masyarakat.

"Yang pastinya meningkatnya kasus DBD ini sangat kita sayangkan, harusnya sudah jelas ini DBD terus menyerang, pola hidup bersih di tengah masyarakat juga kurang, begitu juga budaya gotong royong yang sudah memudar, seharusnyakan langkah-langkah pencegahan seperti ini harus digiatkan," ucapnya kepada wartawan, Kamis (16/2)

Masih menurut Arifin, langkah antisipasi atau pencegahan tidak hanya menjadi tanggungjawab dinas terkait, seperti Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam hal ini juga termasuk Puskesmas-puskesmas yang ada, tetapi menurut Zainal perlu seran serta masyarakat serta RT/RW untuk ikut berpartisipasi melakukan tindak pencegahan.

"Jadi harus kita pahami, DBD ini tidak hanya jadi tugas Diskes saja atau puskesmas saja, tetapi perlu peran serta masyarakat RT/RW untuk meningkatkan pola hidub bersih dan sehat, pasalnya kasus DBD yang terjadi saat ini terjadi hampir disetiap kecamatan, dan yang terbanyak itu juga ada di Kecamatan Tampan ada puluhan, dan ini harus diantisipasi," pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Penderita Demam Berdarah Dengue (BDB) di Pekanbaru terus bertambah. Minggu keenam tahun 2017 ini, penderita DBD sudah mencapai 78 orang.

"Minggu keenam sudah 78 kasus. Bertambah 26 kasus dari minggu lalu," ungkap Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, Gustiyanti, kemarin.

Masyarakat diminta agar memperkuat daya tahan tubuh. Masyarakat juga diimbau untuk berprilaku hidup sehat. Dengan begitu, penyebaran nyamuk dapat ditekan.

"Antisipasi harus tetap lakukan 3 M plus dan berperilaku hidup sehat," tuturnya.

Ia juga menyebut, tahun ini Diskes siap dengan Abate dan racun malation yang dipakai untuk satu tahun ke depan. Tetapi Diskes harus tetap melakukan fogging sesuai standard operating procedure (SOP).

Jadi, apabila ada kasus, Diskes lakukan penyelidikan etiomologi. Jika dinyatakan ada jentik nyamuk, baru dilakukan fogging. "Bisa saja yang terkena DBD itu bukan di lingkungan tempat tinggal. Bisa saja dari tempat kerja dan sekolah," kata dia. (Pur)

Data DBD Hingga Minggu Keenam 2017

Sukajadi 1 orang
Senapelan 2 orang
Pekanbaru Kota 4 orang
Rumbai Pesisir 6 orang
Rumbai 5 orang.
Limapuluh 7 orang
Sail 0 orang
Bukit Raya 13 orang
Marpoyan Damai 14 orang
Tenayan Raya 6 orang
Tampan 13 orang
Payung Sekaki 7 orang
Total 78 orang

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index