Riauaktual.com - Majelis Ulama Indonesia tidak mengeluarkan daftar nama-nama bahan bumbu masak yang diduga mengandung babi alias haram seperti yang beredar di media sosial dan grup-grup Whatsapp.

"Tidak ada. (Informasi) itu tidak benar," kata anggota Komisi Fatwa MUI, Aminuddin Yaqub memberikan klarifikasi sebagaimana dikutip dari Rimanews pagi ini.

Sejak tadi malam beredar pesan berantai yang menyebutkan delapan bumbu masak sedang diperiksa kehalalannya oleh MUI karena mengandung babi. Pesan itu mengatasnamakan DR Muchyidin Junaidi, Bidang Kerja Sama Internasional MUI Pusat.

Menurut Aminuddin, saat ini MUI tidak sedang melakukan penelitian bumbu masak merek apapun dan jika ada pesan berantai yang mengatasnamakan MUI tentang haram atau halalnya bumbu masak, menurutnya, informasi itu bisa dipastikan tidak benar.

"Itu hanya atas nama MUI saja. Nama Muchyidin Junaidi juga tidak ada dalam komisi fatwa halal MUI," jelasnya.

Aminuddin menambahkan, bumbu masak merek Masako, Sasa, bumbu Indonmie goreng dan Ajinomoto telah mendapatkan sertifikat halal MUI. Masing-masing untuk Masako dan Ajinomoto mendapatkan sertifikat halal MUI hingga 24 November 2017, Sasa hingga 20 Juli 2018, Indomie goreng hingga 27 September 2018.

Berikut bunyi pesan berantai yang beredar di media sosial:

Wanhat (Dewan Penasehat) meminta penelitian kesehatan untuk bahan makanan yg mengandung babi...

Dari 8 barang yang diteliti:

1. Masako; positif (mengandung babi);

2. Royko, negatif (tidak mengandung babi);

3. Micin sasa; positif (mengandung babi);

4. Micin ajinomoto; positif (mengandung babi);

5. Indomie goreng; bumbunya positif (mengandung babi);

6. Saori-saos tiram, negatif (tidak mengandung babi);

7. Tepung bumbu sasa; negatif  (tidak mengandung babi);

8. Tepung bumbu sajiku negatif; (tidak mengandung babi):

Supaya diperhatikan...
Alhamdulillah akhirnya Umat Muslim tahu juga, semoga bermanfaat.

_Posting dari_;
 

*K.H. DR. MUCHYIDIN JUNAIDI, LC, MA*

*BIDANG KERJA SAMA INTERNASIONAL - MUI PUSAT*