Empat Pemateri dari Tiga Negara

FAI UIR Bahas Prospek Ekonomi Syariah Pasca MEA

FAI UIR Bahas Prospek Ekonomi Syariah Pasca MEA
Rektor UIR Prof H Detri Karya SE MA, foto bersama dengan Dekan FAI, para narasumber dan para dosen serta panitia seminar Internasional. (Humas UIR)

Riauaktual.com - Prodi Ekonomi Islam, Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Riau (UIR) menggelar seminar internasional dengan tema “Prospek Eknomi Islam Pasca Diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Seminar ini menghadirkan empat pemateri dari tiga negara, Yaitu Indonesia, Malaysia dan Thailand, Senin kemarin.

Empat pemateri yang terlibat tersebut adalah, Dekan FAI UIR Dr. Zulkifli Rusby, Dr. Abdullah Rasyd Abdulah dari Narathiwat University Thailand, Prof. Dr. Abdullah Abdul Gani dari Universiti Utara Malaysia, dan Azizurrahman dari Kolej Yayasan Pahang-Malaysia.

Seminar internasional ini, dibuka langsung oleh Rektor UIR, Prof. Dr. Detri Karya, SE, MA. Dalam sambutannya, ia mengapresiasikan yang dilakukan Prodi Ekonomi Islam yang telah melaksanakan seminar internasional. Dia mengharapkan kedepannya banyak lagi prodi-prodi di UIR melaksanakan seminar internasional yang isu yang berbeda pula.

Rekto UIR, dalam sambutannya juga mengatakan, bahwa seminar dengan tema Prospek Ekonomi Islam di Era MEA, adalah isu yang hangat. Sebab katanya negara-negara ASEAN dengan jumlah penduduk sekitar 500 juta jiwa dan sebahagian besar beragama Islam pertumbuhan lembaga ekonomi Islam belum terlalu berkembang, bahkan di negara yang mayoriti penduduknya beragama Islam.

“Sekitar 60 persen masyarakat ASEAN adalah muslim, lalu kenapa ekonomi Islam tidak muncul?,” katanya. “Di Indonesia lembaga syariah baru tumbuh sekitar 5 persen,” sambungnya.

Melalui seminar ini, Rektor UIR sangat mengharapkan muncul ide-ide yang mampu mengembangkan ekonomi syariah di ASEAN. “Melalui seminar seperti inilah harapan kita ekonomi syariah terus tumbuh dan berkembang di negara-negara ASEAN ini,”katanya.

Menurut Rektor UIR, Ekonomi Islam, sangat berbeda dengan ekonomi konvensional yang selama ini berkembang pesat. Dalam ekonomi Islam, bukan masalah ekonomi semata yang dibahas, tai ada nilai lain, seperti nilai kerohanian yang ia bangun, masalah kejujuran, transfaran dan lain sebagainya yang tidak dijumpai pada sistem ekonomi konvensional.

“Mulai sekarang akan menjadi tugas berat bagi kita bagaimana kita menerapkan prinsip-prinsip ekonomi syariah baik di Indonesia, negara-negara mayoritas muslim maupun di seluruh negara ASEAN ini,” katanya.

Sementara, Dekan Fakultas Agama Islam, Dr. Zulkifli Rusby, mengatakan beberapa tahun belakangan ini, ekonomi diseluruh dunia dihantam oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Dampak dari krisis tersebut sangat dirasakan oleh masyarakat, sebagai akibat daripada penerapan sistem ekonomi yang kapitalis, dan sosialis.

“Kita berharap dengan sistem ekonomi syariah akan mampu menyelesaikan atau mencari solusi dari krisis ekonomi yang melanda seuruh dunia sekarang ini,” katanya.

Zulkifli Rubsy juga mengatakan, seminar internasional ini ditaja karena adanya kepedulian tentang pengembangan ekonomi berbasis Islam. Seminar ini juga ditaja karena kerja sama yang baik antara UIR, Yayasan Kolej Pahang Malaysia, Universiti Utara Malaysia dan Narathiwat University Thailand. (rls/nik)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index