DPT Masih Amburadul, Pilkada Pekanbaru Diminta Ditunda

DPT Masih Amburadul, Pilkada Pekanbaru Diminta Ditunda
suasana hearing

Riauaktual.com - Komisi I DPRD Kota Pekanbaru, Senin (6/2) menggelar dengar pendapat (hearing) dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Panitia Pemgawas Pemilihan Umum (Panwaslu), dan Dinas Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pekanbaru, untuk membahas tentang persiapan Pemilukada Kota Pekanbaru 2017 yang hanya tinggal menghitung hari.

Hearing yang diikuti oleh Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Jhon Romi Sinaga, Ketua Komisi I DPRD Kota Pekanbaru, Hotman Sitompul, dan anggota-anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru lainnya, Ida Yulita Susanti, Maspendri, Yose Saputra serta Tarmizi Akhmad,  yang mempertanyakan mulai dari jumlah Daftar Pemilihan Tetap (DPT) hingga adanya dugaan DPT ganda, serta ingin mengetahui tentang pemilih pemula yang ada di Kota Pekanbaru.

Pertemuan ini juga sempat berlangsung alot dan panas. Karena Jhon Romi Sinaga sebagai wakil rakyat Dapil Tampan dan Payung Sekaki, menemukan secara langsung amburadulnya DPT. Bahkan Romi sempat berpikir, Pilkada Pekanbaru ini pantas ditunda dulu, karena masih amburadul.

"Saya telah melakukan tinjauan di lapangan seperti di TPS 53, 57, 60, di Kecamatan Tampan, dari DPT ratusan namun yang keberadaannya ada hanya puluhan saja, sementara selebihnya fiktif tidak tinggal di lokasi tersebut," ungkap Romi sambil memperlihatkan data yang didapatnya.

Romi tampak sangat marah terkait temuan ini, namun tidak dapat dijelaskan dengan baik oleh Disdukcapil, KPU, dan Panwaslu. Bahkan Romi mempersilahkan KPU dan tim ikut berjalan bersamanya ke RT-RT untuk memverifikasi kebenaran data yang dimilikinya ini.

"Data kami bisa dipertanggungjawabkan, ada sekitar 30 TPS yang kami datangi. Setiap malam saya pulang jam tiga untuk meninjau ini. Boleh jalan sama saya ke RT. Ini serius, terdaftar sebanyak ini, yang ada orangnya hanya beberapa, yang lainnya kemana," sebut Romi.

Romi juga minta KPU, Panwas, Dukcapil jangan menelan mentah-mentah data yang didapat, namun lakukan verifikasi. "Temuan kita banyak, anggota kita banyak, ini bisa menjadi senjata pamungkas bagi saya dan kawan-kawan lain nantinya, maka mari benahi 10 hari kedepan," pinta Romi.

Romi juga sempat melontarkan bahwa dengan kondisi saat ini, ia berpikir bahwa Pilkada Pekanbaru ini pantasnya ditunda. "Kalau seperti ini masih amburadul, tunda saja Pilkada ini," tegasnya.

Menanggapi hal itu Ketua KPU Kota Pekanbaru, Amiruddin Sijaya menyampaikan bahwa masalah kependudukan bersifat mobile dan berpindah-pindah atau suatu yang bergerak, inilah yang bisa menimbulkan dugaan DPT ganda, serta adanya sejumlah penduduk yang tidak masuk dalam DPT.

"Sebenarnya kita tidak temukan adanya DPT ganda, namun ada perubahan sedikit saja, contohnya pada alamat padahal orang yang sama, maka pada Sistem Data Pemilih (Sidalik) kita tidak dianggap ganda itulah yang menjadi perbedaan," ujar Amuruddin Sijaya.

Sementara Kadis Disdukcapil Kota Pekanbaru, Baharuddin, mengatakan DPT ganda tidak mungkin terjadi karena semua sudah terdata, namun kejadian ini bisa terjadi tapi kecil kemungkinan. Kami juga menghimbau kepada masyarakat yang sudah memiliki hak pilih yang memiliki KTP elektronik namun belum masuk dalam DPT untuk dapat datang langsung ke Disdukcapil untuk meminta surat keterangan (Suket).

"Bagi masyarakat yang tidak masuk dalam DPT untuk segera mengurus Suket pengganti KTP, dan kami di Disdukcalil juga terus berkoordinasi dengan KPU dan Kebangspol," kata Burhanuddin. (DWI)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index