Riauaktual.com - Mohamad Soeh, guru SMP di Pamekasan, Jawa Timur, yang dilaporkan mencabuli tujuh siswanya, akhirnya menyerahkan diri ke Mapolres setempat.

"Guru tersangka pencabulan ini menyerahkan diri pada 28 Januari 2017," kata Kasubag Humas Polres Pamekasan AKP Osa Maliki, seperti dilansir Antara, hari ini.

Soleh (27) mengakui pencabulan kepada tujuh muridnya itu dilakukan sejak bulan Mei 2016 di berbagai tempat, termasuk di sekolah. Salah satu korban berinisial mengaku, dirnya dibonceng oleh tersangka saat hendak pulang sekolah. Alasannya akan diantar ke rumahnya. Di atas kendaraan, korban dicabuli. Kejadian berikutnya pada bulan Agustus 2016 dan pencabulan terjadi di kamar mandi sekolah.

Osa menjelaskan, kasus pencabulan oknum guru salah satu lembaga pendidikan swasta ini terungkap atas laporan salah satu orang tua korban.

"Si orang tua itu mengetahui anaknya menjadi korban pencabulan, setelah ia tidak mau masuk sekolah dengan alasan di sekolahnya banyak hantu," terang Osa.

Dari pengakuan korban, kedua orang tuanya lalu mendesak agar anaknya jujur menyampaikan persoalan yang sebenarnya terjadi. "Akhirnya korban mengakui, bahwa ia sering dicabuli oleh oknum salah seorang gurunya," terang Osa.

Pada 18 January 2017, orangtua korban melaporkan kasus itu ke polisi, sesuai nomor laporan LP/21/2017/JATIM/RES PMK, tanggal 18 Januari 2017.

"Dalam perkembangannya, ternyata banyak siswa lain yang juga menjadi korban si oknum guru MO ini dan hingga kemarin tercatat sebanyak tujuh orang siswa," katanya.

Ketujuh orang siswa korban pencabulan oknum guru MO itu masing-masing berinisial F (14), A (16), M (16), F (16), F (14), Y (14), dan S (14). Semuanya merupakan murid Soleh.

Polisi menjerat tersangka dengan Pasal 81 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun.