Bayi tewas di Panti Asuhan

DPRD Pekanbaru pertanyakan pengawasan Dinsos

DPRD Pekanbaru pertanyakan pengawasan Dinsos
sondia warman

Riauaktual.com - Terbongkarnya peristiwa memilukan hingga menewaskan bayi berumur 18 bulan beberapa hari lalu di salah satu panti asuhan di Kota Pekanbaru, yang diduga kuat akibat tindak penganiayaan, menuai sorotan tajam bagi semua pihak, termasuk kalangan DPRD Kota Pekanbaru.

Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Sondia Warman SH MH, ketika dikonfirmasi
mengungkapkan keprihatinan pihaknya, namun disatu pihak keberadaan panti asuhan juga sangat penting karena panti asuhan juga berfungsi untuk menampung masyarakat yang terlantar, mulai dari anak yatim piatu dan jompo .

"Pastinya kita respek dengan keberadaan panti. Tetapi dengan adanya kejadian seperti ini sangat kita sayangkan. Ini tentunya butuh peran kita bersama khususnya dinas sosial (Disos) agar para donatur-donatur yang ikut memberi bantuan ke panti asuhan tidak berpikir ulang untuk memberikan bantuan akibat adanya panti asuhan yang diduga melakukan tindak kekerasan kepada penghuni panti," ujar Sondia Warman, kepada wartawan, Senin (30/1).

Sondi juga mempertanyakan sejauh mana pengawasan yang telah dilakukan Disos baik itu Dinsos Provinsi Riau maupun Kota Pekanbaru. Kenapa hal ini bisa terjadi dan baru tahu ketika sudah ada kejadian?

"Setidaknya Dinsos melakukan kroscek, minimal sekali dua bulan sekali kepada panti-panti asuhan yang ada di Kota Pekanbaru. Kroscek ini bertujuan untuk meginput data berapa orang yang ada di panti-panti asuhan. Saya yakin dan percaya jumlah penghuni panti asuhan akan berubah, bisa berkurang bisa bertambah. Dengan adanya kroscek oleh dinas terkait maka akan tahu apa yang terjadi di panti asuhan," tuturnya.

Politisi PAN ini juga mengatakan bahwa adanya kejadian hari ini bukti bahwa kita telah kecolongan. Dengan adanya yang diduga tindakan kriminal dengan meninggal seorang anak dan kondis tempat panti asuhan yang dikatakan tidak layak. Ia juga berharap dan meminta kepada penegak hukum untuk segera mengusut tuntas kejadian tersebut.

"Kita yakin dan percaya tidak seluruh panti asuhan yang melakukan hal seperti ini. Jangan gara-gara persoalan ini masyarakat tidak respec lagi memberikan bantuan kepada panti asuhan lainnya. Kontrol dinas terkait yang sangat lemah untuk itu Disos harus selalu mengkroscek seluruh panti asuhan yang ada di pekanbaru," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Aidil Amri. Ia melihat kurangnya pengawasan dari dinas terkait. Oleh karena itu ia berharap seluruh panti asuhan di Kota Pekanbaru untuk kembali didata.

"Kepada dinas terkait, kita minta seluruh panti asuhan agar kembali didata dan dijelaskan bagaimana izinnya. Dalam waktu dekat kita akan minta data dari dinas terkait dan melihat kinerjanya. Karena hal ini tanggung jawab kita bersama pemerintah, termasuk juga masyarakat," pungkasnya. (DWI)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index