Kesehatan 918 Bayi Pulau Kijang Inhil Bergantung Pada Pria Satu Ini

Kesehatan 918 Bayi Pulau Kijang Inhil Bergantung Pada Pria Satu Ini
Iswandi

Riauaktual.com - Iswandi adalah seorang Dokter muda yang bertugas sebagai Kepala Puskesmas Pulau Kijang Kabupaten Inhil Riau.

Bekerja sejak 2008 baginya bukan tanpa tantangan, dan beban. Namun hanya satu kekuatan yang selalu membuat dirinya tetap tegar dan setia melayani masyarakat pesisir Inhil.

"Tidak ada Dokter yang mau dan betah tinggal di desa sepencil ini," kata pria kelahiran 4 Februari 1971.

Baru saja ada dua orang dokter yang selesai studi magang di wilayah pantai ini namun tidak bertahan lama dan pindah ke daerah yang lebih dekat ke kota.

"Saya sekarang tinggal sendiri," ucapnya dari kejauhan.

Sebagai Dokter Puskesmas ia merasa bertanggungjawab atas program kesehatan masyarakat desa yang sudah diembankan padanya. Apalagi ini merupakan visi yang digelontorkan pemerintah.

Khususnya penyebaran vaksin dasar bagi bayi, dimana belakangan ini sudah bertambah tiga lagi.

Imunisasi dasar Lengkap (IDL) yang selama ini sudah diberikan kepada bayi di Pulau Kijang meliputi polio, hepatitis, campak, tetanus dan difteri.

Menaungi 918 bayi seorang diri lewat satu Puskesmas Pulau Kijang dan 39 Posyandu membuat dirinya harus berjuang dengan jarak tempuh.

"Dukanya lokasi penduduk jauh, serta harus melalui dan menyeberang laut," paparnya lirih.

Belum lagi jikalau ada beberapa orangtua yang menolak bayi mereka di imunisasi. Namun ia tetap gigih memberikan pemahaman manfaat vaksin bagi tubuh. Dengan pendekatan budaya tidak jarang kemampuan Dokter dengan anak satu ini perlahan menyadarkan masyarakat.

"Ada beberapa penolakan tetapi masih terbilang kecil," sebutnya berbesar hati.

Pengalaman kerjanya selama ini di Puskesmas Pulau Kijang sejak juli 2008, kemudian Maret 2010 sebagai Kepala Puskesmas, berganti  hingga Februari 2011 menjadi Kasi Pelayanan Umum di RSUD Tengku Sulung, dan sekarang menjabat kembali sebagai Kepala Puskesmas Pulau Kijang. Membuat pria yang mengaku memiliki satu istri ini matang memahami peta kerjanya. Tidak jemu secara rutin terus berupaya membangun kepercayaan para orang tua di pedesaan untuk membawa bayi nya ke Posyandu agar mendapat imunisasi dasar, seperti polio, hepatitis, campak, tetanus dan difteri.

Dengan bertambahnya tugas baru yakni menjalankan program Kementerian Ksesehatan untuk mensosialisasikan tiga vaksin dasar tambahan baru. Ia menyebutnya sudah kewajiban.

Dari tiga vaksin dasar baru yakni HPV atau vaksin mencegah kanker rahim, vaksin MR (Measles Rubella) dan vaksin IPV (Inactived Polio Vaccine). Bayi Pulau Kijang baru mendapatkan vaksin tambahan satu yakni IPV.

"Baru satu vaksin IPV yang kami berikan, Kami mulai pemberiannya Januari ini, jadi belum semua posyandu dapat giliran karena pemberian disesuaikan dengan waktu berkunjung," katanya pula.

Pemberian  IPV atau Polio injeksi  satu dosis atau satu suntikan pada bayi usia 4 bulan keatas dengan cara disuntikan baginya adalah target kerja baru guna mensukseskan program Kemenkes Eradikasi (pemusnahan total) Polio di dunia.

Tetapi perjuangan itu semua terbayarkan oleh suasana desa yang tenang, masyarakatnya ramah, baik menghapus semua lara.

"Disini banyak yang bisa dikerjakan, bisa berbuat sesuatu untuk masyarakat desa adalah kepuasan tersendiri," ujar Iswandi yang sudah mengabdi hampir 20 tahun tersebut.

Dr Iswandi yang lulusan Universitas YARSI Jakarta 2001 berharap pemerintah Kabupaten Inhil terus menambah perhatian dan kepeduliannya bagi pengembangan wilayah desa.

"Untuk meningkatkan lagi kerjasama dan kepedulian Pemdes terhadap kesehatan masyarakat desa. Contohnya 18 posyandu dibangun oleh Pemdes dan PMPN satu Pustu dan dua rumah tunggu tahun ini. Selain semua desa bisa mendapat pembiayaan desa siaga aktif," sarannya.


 

 

Sumber : Antarariau
 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index