Singgung Tenaga Kerja China, Belasan Pendemo Kritisi Pemerintahan Jokowi

Singgung Tenaga Kerja China, Belasan Pendemo Kritisi Pemerintahan Jokowi
Pendemo saat menggelar aksi di depan kantor gubernur Riau.

Riauaktual.com - Belasan mahasiswa gabungan yang mengatas namakan dirinya dengan Gerakan Pembebasan (GP) menggelar unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Riau, Selasa (17/1).

Aksi mereka yang digelar sore ini menuntut agar pemerintah pusat kembali mengevaluasi serta menurunkan kebijakan yang sifatnya mencekik rakyat, seperti halnya kenaikan bahan bakar dan berbagai jenis pajak.

"Kami minta pemerintah pusat tak semena-mena membuat kebijakan yang saat ini sangat mencekik rakyat. Lihat saja BBM naik, pajak naik. Lama-lama leher kita pun semua tercekik," kata koordinator lapangan aksi, Dedi Rahmad yang juga selaku Sekjend GP.

Para mahasiswa ini pun menilai pemerintahan saat ini yang dipimpin Joko Widodo dengan sebutan rezim serba naik. Menurut pendemo, ini tidak lain dikarenakan presiden sangat berpihak kepada sang kapitalis yang sangat merugikan masyarakat menegah ke bawah.

Kalau pun alasan menaikan berbagai pajak termasuk BBM demi menghemat anggaran puluhan triliunan, itu hanyalah alasan klasik. Pemerintah pun dianggap tidak mampu memberikan perlindungan kepada masyarakat miskin, sebaliknya hanya memanjakan pemodal besar.

"Akar semua karena neo liberalisme. Jadi untuk meliberasisasi adalah dengan menghapus subsisidi," ujar Dedi.

Lebih lanjut pendemo juga mengkritisi sikap pemerintah yang lambat mengrespon banyaknya tenaga kerja dari China di Indonesia dalam berbagai sisi pekerjaan yang datang secara ilegal.

Hak-hak yang seharusnya dimiliki masyarakat Indonesia juga sudah 'dirampas' meski baru sebagian kecil. Namun menurutnya, jika pemerintah hanya menutup mata, sama halnya memberikan ruang untuk orang, sementara bangsa sendiri dibiarkan tercekik karena kebijakan yang tak berpihak.

"Kita saat ini malah mengimpor tenaga kerja di China. Dimana hak-hak masyarakat lagi, jika semua pajak dinaikan, tenaga kerja dari China berdatang, epemerintah tak berbuat," tegas Dedi. (yai)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index