Curhatan banjir sampai sampah, warga kulim juga minta madani diganti Bertuah

Curhatan banjir sampai sampah, warga kulim juga minta madani diganti Bertuah
kampanye di Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya

Riauaktual.com - Selain persoalan banjir, persoalan hak milik tanah dan sampah, warga Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, juga mengeluhkan visi kota Pekanbaru yang sebelumnya adalah Kota Bertuah diganti menjadi Kota Madani.

Hal itu disampaikan oleh Ketua RW 3 Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya, Yatim, kemarin sore, saat menyampaikan aspirasi mereka dalam kampanye dialogis Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekanbaru 2017-2022 pasangan urut nomor 5, H Dastrayani Bibra (Ide) dan H Said Usman Abdullah (SUA).

Menurutnya, dahulu waktu walikota masih di pimpin oleh Abdul Rahman Hamid, Ibrahim Arsyad, Farouq Alwi, Oesman Effendi Apan, Herman Abdullah dan Syamsurizal, Visi Pekanbaru adalah Kota Pekanbaru Bertuah. Namun sejak berganti walikota tersebut, Visi Pekanbaru merubah menjadi Kota Madani.

"Apabila diizinkan oleh allah swt, kami minta kota Pekanbaru dikembalikan menjadi kota bertuah. Kita mencontoh yang sudah ada seperti bandung dengan kota kembang-nya, dan Aceh dengan serambi mekkah-nya, sampai sekarang tidak dirubah," kata Yatim, dalam aspirasinya.

Disamping itu, dia juga mengeluhkan amburadul-nya pembangunan ruko dengan menutup saluran drainase hingga menyebabkan banjir. Tak sampai disitu saja, teror sampah bahkan menebar di areal pemukiman warga.

"Setelah bangun ruko, drainase ditutup. Jadi, tak ada gunanya PU bangun drainase kalau kondisinya seperti ini," paparnya.

Dastrayani Bibra, langsung menanggapi persoalan yang dikeluhkan warga kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya tersebut. Mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata itu menyebut, kota Pekanbaru sejak dulunya memang dikenal sebagai Kota Bertuah. Bahkan, visi kota Pekanbaru bertuah ini, sudah ada payung hukumnya.

"Pekanbaru kota bertuah yang berbudaya. Ada aturannya, Perda nomor 1 tahun 2001. Pekanbaru ini punya tuah, SDM nya inilah kita. Manusia mau tertib, manusianya mau bekerjasama, ketika kita tertib kota aman dan nyaman dan orang berinvestasi, lapangan pekerjaan terbuka," ucap pria yang disapa bang IDE ini.

Dalam struktur lain, Pekanbaru menyimpan berbagai macam sejarah. Salah satunya masjid Raya yang berada di Kecamatan Senapelan. Di areal cagar budaya itu, terdapat makam almarhum pekan (pendiri Kota Pekanbaru).

"Jadi kota kita ini punya tuan dan marwah. Ketika marwah dihilangkan kharisma tidak ada lagi. Kita ini tidak hidup dalam mistik, tapi ketika sejarah dihilangkan, maka siap-siaplah kehancuran datang pada kita. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarah," tuturnya.

Melihat situasi dan kondisi aspek Pekanbaru yang saat ini dicekam berbagai persoalan, dia dan wakilnya bertekad maju dalam Pilkada Pekanbaru dan kembali menata kota ini. Katanya, sebagai putra asli Pekanbaru ada tanggungjawab moral terpanggil membangun kembali daerah yang terkucil, salah satunya Tenayan Raya.

"Daerah yang perlu dibangun itu, daerah pinggiran. Tepatnya di Kecamatan tenayan raya ini. apalagi daerah tenayan raya saat ini, berbatasan dengan kampar, pelalawan dan siak. Maka, daerah pinggir ini dahulu dibangun, daerah pinggir ini perlu sentuhan pembangunan," terangnya.

Sementara itu, Calon Wakil Walikota Pekanbaru, H Said Usman Abdullah, mengungkapkan, dengan persoalan yang disebutkan warga saat ini, pria kelahiran Pekanbaru ini tergerak dan berjanji untuk menata kembali kota tempat kelahirannya saat ini.

"Kami bertanggungjawab merubahnya, mensejahterakan masyarakat pekanbaru. Tentunya dengan pengelolaan tata pemerintahan yang benar. Harapan kita, apa yang terjadi hari ini dan yang lalu tidak akan terjadi lagi," pungkasnya. (Bm)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index