Bahas Persoalan sampah, komisi IV undang Dinas lingkungan Hidup dan Kebersihan Pekanbaru

Bahas Persoalan sampah, komisi IV undang Dinas lingkungan Hidup dan Kebersihan Pekanbaru
suasana hearing komisi IV

Riauaktual.com - Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Rabu (11/1) menggelar rapat dengar pendapat (hearing) dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru guna membahas tentang permasalahan sampah yang masih menumpuk saat ini di Kota Pekanbaru.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru Zulfikri mengatakan, banyaknya sampah yang menumpuk saat sekarang ini karena kurangnya kesadaran masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya.

"Kalau kita menilai, situasi saat ini justru kesadaran masyarakat yang kurang, kerena membuang sampah sembarangan sehingga mengakibatkan menumpuknya sampah di Kota Pekanbaru," ujar Zulfikri, saat ditemui usai hearing.

Ia juga menyampaikan dengan adanya aturan-aturan yang ada saat ini dan sosialisasi yang telah dilakukan kepada masyarakat, hendaknya masyarakat dapat membuang sampah pada tempat dan waktunya.

"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk dapat membuang sampah pada tempat dan waktu yang telah ditentukan yaitu mulai dari pukul 19.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB. Jika ini berjalan, Insya Allah pada siang hari tidak akan ada sampah yang berserakan dan menumpuk lagi," ucapnya.

Zulfikri mengatakan sampai saat ini pihaknya masih kekurangan akan sarana dan prasarana yang ada. Kendaraan angkut yang idealnya untuk luas Kota Pekanbaru kita membutuhkan kendaraan sebanyak 130 unit, tapi pada kenyataannya kendaraan yang layak jalan yang punya kita hanya 30 unit ditambah kendaraan dari bekas kecamatan itu sebanyak 34 unit.

"Jadi kendaraan untuk mengangkut sampah yang jalan hanya sebanyak 64 unit saja, dan ini lah yang digunakan untuk mengangkut sampah di seluruh wilayah Kota Pekanbaru yang seluas ini tentunya tidak ideal," sebutnya.

Saat ditanya upaya apa yang telah dilakukan DLHK untuk mengatasi permasalahan sampah ini, Zulfikri mengatakan pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk bekerja dalam mengangkut sampah ditengah anggaran yang minim saat ini.

"Kami akan bekerja maksimal untuk mengangkut sampah yang manumpuk. Jika ada laporan dari masyarakat maka kami akan langsung angkut, kita tidak ingin di tahun ini Piala Adipura lepas kembali," tuturnya

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Roni Amriel SH mengatakan, tadi pihaknya di komisi IV sudah mendengar keluhan yang  disampaikan oleh DLHK tentang masalah sampah serta program kerja DLHK Kota Pekanbaru pada tahun 2017 ini.

Yang perlu menjadi perhatian mendasar bagi Pemko Pekanbaru saat ini khususnya DLHK yang berkaitan dengan sumber daya masyarakat (SDM) seperti buruh kebersihan, serta armada yang baik dan peranserta masyarakat dibutuhkan saat ini.

"Dari jumlah 1223 orang buruh kebersihan, jika ini tidak diperhatikan, mau kerja seperti apapun maka sampah tidak akan terangkut. Armada harus siap pakai dan perawatan harus dilakukan secara berkala agar kendaraaan layak difungsikan jika tidak dilakukan maka akan timbul masalah. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk membuang sampah pada tempat dan waktunya," ujarnya.

Politisi Golkar ini juga menegaskan bahwa saat ini 100 persen masyarakat belum tahu akan jadwal jam pembuangan sampah. Peran semua pihak dibutuhkan saat ini.

"Saya yakin 100 persen masyarakat tidak mengetahui akan jam pembuangan sampah yang boleh dilakukan. Untuk itu peran serta semua pihak mulai dari camat, lurah, RT dan RW harus dapat mensosialisasikan kepada masyarakat karena ada anggarannya," sebutnya.

Dia melihat pada perinsipnya DLHK Kota Pekanbaru ini, untuk mengatasi sampah tidak ada problem yang mendasar untuk memastikan Kota Pekanbaru bersih dari tumpukan sampah, tetapi hanya perlu dukungan mulai dari tenaga kerja, peralatan, dan dukungan dari tingkat kecamatan, kelurahan, RT dan RW.

"Semua lini harus ikut berperan serta adalam mengatasi sampah. Kita yakin dan beri kesempatan kepada DLHK dengan anggaran sampah serta untuk pembayaran THL dan program kerja DLHK sebanyak Rp34 miliar ini sampah dapat diatasi, dan itu perlu dukungan semua pihak," pungkasnya. (dwi)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index