Relawan PKB BISA Laporkan Perusakan APK ke Polisi

Relawan PKB BISA Laporkan Perusakan APK ke Polisi
APK pasangan nomor urut 5 dirusak orang tidak dikenal

Riauaktual.com – Situasi pemilihan walikota dan wakil walikota Pekanbaru mulai tidak sehat. Tindakan tak beradab sudah dilakukan orang tidak dikenal (OTK) dengan merusak alat peraga kampanye (APK) pasangan calon nomor urut 5 Dastrayani Bibra-Said Usman Abdullah (BISA), beberapa hari terakhir ini.

Ketua Tim Relawan Pekanbaru Kota Bertuah (PKB) BISA, Harmen Fadli, mengatakan gerah dengan kondisi banyaknya APK pasangan nomor 5 yang dirusak OTK. Pihaknya akan melaporkan tindakan curang ini ke kepolisian karena perbuatan perusakan APK merupakan pelanggaran tindak pidana. Perusakan APK ini tentunya merugikan pasangan nomor 5 karena menghambat sosialiasi kepada masyarakat.

“Kita akan melaporkan secara resmi perbuatan OTK ini kepada pihak kepolisian. Ini sudah tidak sehat karena merugikan pasangan kami Dastrayani Bibra dan Said Usman Abdullah. Kita meminta polisi dapat mengungkap kasus ini hingga pelaku ditangkap,” sebut pria yang dikenal dengan panggilan Boma itu, Jum'at (06/01).

Dijelaskan Boma, APK ini tujuannya untuk pemberian informasi kepada masyarakat agar paslon-paslon lebih dikenal masyarakat. Dengan banyaknya APK nomor 5 yang dirusak, apa yang diharapkan untuk memperkenalkan kandidat tak bisa dilihat oleh masyarakat.

“Kerusakan APK kita ini sangat tidak wajar dan diduga kuat ada unsur kesengajaan dari oknum tak bertanggung jawab. Tak mungkin koyak oleh faktor alam. Lihat saja langsung di lapangan, kerusakan hanya APK kita, sepertinya oknum mengunakan senjata tajam untuk merusak APK paslon kita," ujar Boma.

Sebelumnya ditegaskan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Pekanbaru menegaskan, merusak alat peraga kampanye (APK) diancam hukuman pidana.

"Itu pidana kalau kedapatan orang merusak APK, lapor ke panwaslu. Tapi harus ada orang yang dilaporkan itu, kalau tidak ada siapa yang akan ditangkap," kata Ketua Panwaslu Pekanbaru, Indra Khalid Nasution.

Ia berharap masyarakat turut berpartisipasi dalam menjaga APK, dan segera melaporkan bila ada orang yang merusaknya. "Tapi kalau ada yang melapor tapi tidak tahu siapa yang merusak APK juga tidak ada gunanya. Siapa yang mau ditindaklanjuti," katanya.

Sedangkan Calon Wakil Walikota nomor urut 5 Said Usman Abdullah (SUA) kepada wartawan, menjelaskan pihaknya dapat laporan dari tim di 12 kecamatan ada puluhan APK yang dirusak, seperti di Rumbai Pesisir, Tenayan Raya dan daerah lainnya.

APK yang dirusak tersebut, kata Said, meliputi segala jenis APK baik yang dipasang KPU maupun oleh tim pemenangan BISA. "Kalau rusak karena faktor alam, kami tidak yakin karena ini jelas dilakukan secara sistematis dan terorganisir," ucap Said.

Saat ini tambah Said, APK yang dirusak itu sudah diamankan Tim nya dan dijadikan sebagai barang bukti. "Perusakan di Tenayan Raya ada puluhan titik APK yakni di Jalan Lembaga Permasyarakatan, Jalan Semarang, Simpang Pattimura dan di titik-titik lainnya. Kerusakan ini seperti sobek yang disengaja menggunakan alat, bahkan ada beberapa APK yang langsung hilang tidak tahu dibuang kemana," ungkap Said.

Bahkan kata Said lagi, ada yang dipasang sampai dua tiga kali, tetap hilang juga dirusak dan hilang. "Kalau itu angin apa ya?," ujar Said.

Terkait perusakan itu Said sangat menyayangkan, "Masak dalam pesta demokrasi di Kota Pekanbaru masih saja dirusak oleh oknum yang tidak bertangung jawab sehingga terkesan tahapan Pilkada di Kota Bertuah ini berjalan dengan tidak fear," paparnya.

Oleh karena itu Said minta dukungan kepada masyarakat agar memilih kepala daerah yang bisa mencerminkan santun dan wibawa. Kalau ada pihak yang bertanding seperti ini (tidak fear, red) masyarakat tentu juga menilai, masyarakat harus cerdas memilih pasangan agar daerah ini tidak dipimpin orang yang tidak mengerti membangun kota ini.

Said juga menyampaikan, dirusaknya APK miliknya baik berupa spanduk maupun baliho sudah sekian lama terjadi semenjak KPU mempersilahkan pasangan calon untuk memasang APK. "Namun akhir-akhir ini, sudah semakin sistematis dan terorganisir maka sudah tidak bisa dibiarkan," tegasnya.

Untuk itu Calon Wakil Walikota Pekanbaru itu mengimbau kepada Panwas sama-sama memperhatikannya dan permasalahan ini sudah dilaporkan ke KPU dan Panwaslih. "Rencananya kita juga akan melaporkan ke pihak Gakkumdu atau pihak kepolisian," ungkap Said.

Atas kondisi tersebut, Said merasa diteror oleh kelompok-kelompok yang ingin menghancurkan proses demokrasi dalam tahapan Pilkada Pekanbaru. Dimana, mulai dari awal pihaknya menyatakan maju, sudah ada pihak yang berupaya menggugurkannya.

"Ini bukan masyarakat yang melakukan, masyarakat tak mungkin ada yang seperti ini. Kebenaran itu harus ada, jangan sampai ada pihak yang mengklaim miliki wilayah. Semua kami berhak menciptakan dan menyambung aspirasi masyarakat, jangan sampai kecewa masyarakat. Sehingga pemimpin kedepan harus betul-betul memakmurkan masyarakat," terangnya. (DWI)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index