Menhan sebut anggota militer Australia hina Pancasila sudah dihukum

Menhan sebut anggota militer Australia hina Pancasila sudah dihukum
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. ©2015 merdeka.com/dwi narwoko

Riauaktual.com - Meski belum mendengar lebih jelas duduk persoalan yang membuat panas hubungan militer Indonesia dan Australia, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengakui adanya anggota Australian Defence Force (ADF) yang diduga menghina dasar negara Indonesia, Pancasila. Ryamizard menyebut ADF telah memberikan sanksi bagi anggotanya yang melakukan penghinaan terhadap Pancasila.

"Itu kan yang yang letnan saja apa belajar bahasa, kemudian sudah ditegur, sudah dihukum itu," kata Ryamizard Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, sebagaimana dikutip dari merdeka.com hari ini.

Ryamizard meyakini tak ada sedikitpun niat buruk dari militer Australia melakukan penghinaan terhadap dasar negara Indonesia. Ryamizard mengecam satu anggota ADF yang melakukan penghinaan terhadap Pancasila dan membuat gaduh hubungan Indonesia dan Australia.

"Jangan gara-gara 'curut-curut' enggak jelas itu hubungan negara nggak bagus, enggak baik juga," ujarnya.

Mantan Kasad ini enggan mengomentari lebih jauh terkait keputusan TNI menghentikan sementara kerja sama militer dengan Australia akibat penghinaan terhadap Pancasila. Dia terlebih dahulu akan menemui Menteri Pertahana Australia untuk membahas nasib kerjasama militer antara dua negara.

Sebelumnya, TNI akan menghentikan seluruh kerja sama dan latihan militer dengan Australia untuk sementara. Mabes TNI menegaskan seluruh kerja sama akan dikaji kembali sebelum TNI bersedia membuka kembali hubungan dengan Australia.

"Bukan hanya latihan militer, tetapi seluruh kerja sama dengan Australia," kata Kapuspen TNI Mayjen Wuryanto.

Wuryanto menjelaskan penyebab penghentian sementara ini karena masalah teknis dan turun naiknya hubungan bilateral antara kedua negara.

Saat dikonfirmasi adanya pelecehan terhadap lambang negara Pancasila saat Prajurit Kopassus tengah melatih pasukan khusus di Australia, Wuryanto tak menampik. Tapi dia tak menjelaskan detilnya.

"Ya ada masalah itu dan ada beberapa hal yang masih harus kita kaji lagi agar hubungan kerja sama ini menguntungkan kedua belah pihak," tutupnya.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index