Riauaktual.com - Panik, cemas, dan takut kerap menghantui hidup. Itulah mengapa setiap orang butuh ketenangan. Untuk menemukan ketenangan dunia, Nabi Muhammad SAW sudah mencontohkan dengan caranya yang tercatat lewat hadist-hadist.

Sebuah hadist pernah di riwayatkan oleh sahabat Nabi, “Pernah suatu malam saya berdoa (solat) bersama Rasulullah SAW. Beliau membaca surat Al-Baqarah, saya pikir beliau akan berhenti di ayat ke 100, tetapi ternyata Rasulullah SAW, melanjutkan ke surat Al-Imran kemudian disambung ke surat An-Nisa.”

“Kemudian nabi ruku dan membaca bacaan ruku dengan sangat tenang dan banyak jeda. Kemudian nabi meneruskan solatnya. Setalah ittu Rasulullah SAW zikir dan banyak memuji Allah SWT.” (Sahih al Muslim, Nasai).

Dari petikan hadist di atas, tentu tidak mudah menjalankan apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW setiap malam. Imam di masjid pun akan memilih bacaan surat pendek dan memanjangkan doa setelah solat. Tapi itulah cara yang dilakukan Rasulullah untuk memperoleh ketenangan.

Seperti dilansir Soundvision, Selasa (3/1), Rasulullah banyak menghabiskan waktunya di atas sajadah untuk berdoa kepada Allah. Dia sering menangis, ketika itu banyak kaum muslim yang bergabung dan ikut berdoa besama Nabi.

Hadist lain menyebut, menurut kesaksian Aisha, “ Suatu ketika aku mengira Rasulullah telah meninggal ketika berdiri saat sedang solat. Lalu, gerakkan kakinya, dan aku merasakan gerakkan, kemudian aku kembali berbaring. Aku mendengar Rasulullah berkata, ‘Ya Allah aku berlindung dari murka-Mu dan kesenangan dunia’. Setalah itu Nabi memohom ampunan dan minta dihindarkan dari hukuman Allah SWT. (HR : Baihaqi dan Muwatta Imam Malik)

Dari dua hadist tersebut menggambarkan bahwa Nabi Muhammad SAW benar-benar merendahkan dirinya di hadapan Allah SWT. Nabi meminta ketenangan dunia dan akhirat di setiap sujudnya.