Arena Berkuda Okura Pekanbaru Terbuka Untuk Umum

Arena Berkuda Okura Pekanbaru Terbuka Untuk Umum
Dede Firmasyah saat berada di arena berkuda Okura Pekanbaru. (Istimewa)

Riauaktual.com - Ketua Asita Riau dan juga selaku Ketua Endurance Pekanbaru Dede Firmansyah menjelaskan, arena berkuda ada di kawasan wisata dakwah Okura yakni diPondok Pesantren Tahfizhul Quran Was Sunnah (TQWS) Tebing Tinggi, Okura, Pekanbaru, terbuka untuk umum.

Memang cara mempromosikan arena berkuda selama ini hanya melalui Media Sosial (Medsos) dan mulut ke mulut. Sehingga pengunjungnya banyak terdiri dari warga pesantren yang ingin menaiki kuda, memanah dan outbond ke sana.

Selain terbuka untuk umum, arena TQWS juga dijadikan tempat latihan berkuda bagi santri, atlite dan hobi berkuda setiap hari. Sehingga santri Pondok Pesantren TQWS ahli-ahli dalam berkuda, memanah dan olahraga alam.

wisata dakwah okura merupakan pusat kumpulan olahraga sunnah dengan tarif terjangkau. Seperti tarif berkuda kategori Joy ride/wisata berkuda Rp30 ribu, private lesson Rp150 ribu, ridding school Rp100 ribu. Kemudian untuk
endurance trackking 5 km Rp250 ribu, 10km Rp400 ribu dan 20-30 km Rp800 ribu.

Tarif olahraga memanah untuk 10 shot Rp30 ribu, 20 shot Rp50 ribu dan member atau punya alat sendiri Rp100 ribu perbulan. Terus tarif paket wisata hemat Rp50 ribu/orang minimal 20 orang (Berkuda 2 laps-memanah 10 shot), paket edukasi yakni Olahraga sunnah Rp35 ribu/orang minimal 40 orang (berkuda dan memanah). Serta paket lainnya camping, outbond, mabit, family ghatering.

“Saya setiap Rabu pagi selalu olahraga berkuda ke arena ini. Karena olahraga berkuda memberikan kenyamanan sendiri bagi diri dan kesehatan tubuh saya,” kata Dede.

Kemudian untuk meningkatkan olahraga berkuda, Dede juga meminta peran pemerintah untuk memberikan dukungan. Seperti, pemberian rambu rambu penunjuk arah jalan dari Kota Pekanbaru menuju arena berkuda. Diarena harus dipasang rambu-rambu penunjuk jalan bagi atlite berkuda diluar arena.

Pengembangan peternakan berkuda dan mendorong pengusaha menitipkan kudanya di Pekanbaru. Sebab selama ini pengusaha di Riau banyak memiliki kuda, namun dititipkan di Batusangkar, Payakumbuh dan Bukittinggi. Karena diaerah itu olahraga berkuda sangat aktif dan memiliki gelanggang pacuan kuda.

Apalagi, tahun 2017, Menteri Pariwisata sedang menargetkan 400 pengunjung berkuda dari total 200 juta pengunjung wisata datang ke Indonesia. Maka pemerintah daerah harus bisa mengambil kesempatan besar itu untuk mempromosikan daerah. Meski belum dikenal, arena TQWS sering dikunjungi oleh atlite dari Sumatera Barat, Jakarta dan luar negeri untuk berpetualang di sini.

“Jadi saya selaku ketua Asita Riau akan mencoba mengarahkan wisatawan berkuda ke Riau. Untuk itu peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk mendukung sarana prasarana dan fasilitas peta daerah menuju arena berkuda. Supaya pengunjung mudah menemukan arena dengan baik,” jelas Dede. (rls)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index