Bos OJK: Ketahanan industri keuangan masih bisa terselamatkan

Bos OJK: Ketahanan industri keuangan masih bisa terselamatkan
Muliaman D Haddad. ©2016 Merdeka.com/idris

RIAU (RA) - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D. Hadad menilai ketahanan industri perbankan dan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) dalam negeri masih aman. Risiko dari sisi likuiditas, kredit Industri Jasa Keuangan (IJK) masih bisa terselamatkan.

Muliaman menyebut, aset INKB per November 2016 tercatat mencapai Rp 1.810 triliun. Angka ini naik 10,59 persen dibanding periode sama tahun lalu. "Kami anggap meningkatnya ini dipacu dari piutang pembiayaan sebesar 5,63 persen menjadi 383,76 triliun," ujarnya di Jakarta, Jumat (30/12), seperti dikutip dari merdeka.com.

Selain itu, investasi dana pensiun di INKB juga meningkat sebesar 12,64 persen menjadi 224,22 triliun. "Karena semuanya sudah didorong dari nilai modal yang cukup tinggi," sambungnya.

Di lain hal, Capital Adequacy Ratio (CAR) industri perbankan dalam negeri per November berada di level 23,13 persen. Angka ini masih tergolong jauh di atas ketentuan minimum sebesar 8 persen. Sementara itu, Risk-Based Capital (RBC) industri asuransi juga masih dalam batas wajar yaitu di level 509,82 persen untuk industri asuransi jiwa, dan 266,1 persen guna asuransi umum.

Mengenai kredit bermasalah di industri perbankan juga masih terjaga di level rendah, yaitu 3,18 persen gross dan 1,38 persen net. Begitu pula dengan perusahaan pembiayaan, Non-Performing Financing (NPF) berada di level rendah 3,20 persen.

Muliaman optimis di tengah perlambatan ekonomi, level NPL dan NPF masih terjaga jauh di bawah threshold (5 persen).

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index