PEKANBARU (RA) - Berdiri sejak tahun 2008, fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) membuat suatu terobosan dalam memberi kemudahan bagi Mahasiswa dalam urusan berbagai Administrasi di kampus. Melalui program Sistem Manajemen Administrasi Rumah Tangga (SMART), saat ini mahasiswa UMRI sudah bisa mengetahui berbagai hal akademik tanpa harus datang ke kampus.

"SMART ini merupakan suatu sistem koneksi yang dibuat untuk mempermudah Mahasiswa seperti dalam menyusun KRS, mengetahui nilai dan lainnya. Sistem ini merupakan sitem jaringan online yang tentunya tidak membatasi Mahasiswa dalam melihat nilai yang diperoleh, cukup dirumah, mereka sudah bisa mengetahui nilai mereka," jelas Dekan Fasilkom UMRI Aryanto, SE MIT, Ak, kepada wartawan Kamis (29/12) di kantornya.

Aryanto menyebut, pada awalnya sistem ini diberlakukan di Fasilkom saja, namun seiring dengan terus maju dan berkembangnya teknologi informasi, seluruh Fakultas telah menggunakan sistem ini. "Kita memanfaatkan kemajuan teknologi dalam memberi kemudahan bagi mahasiswa," pungkasnya.

Bahkan, lanjutnya, tidak hanya digunakan bagi Mahasiswa sistem ini juga bermanfaat bagi para Dosen dan unsur pimpinan, karena bisa dijadikan sebagai bagian untuk memberi tugas dan nilai secara langsung kepada Mahasiswa. Dalam sistem ini semua data mahasiswa, pegawai dan dosen sudah teraplikasi di sana, juga dengan urusan kurikulum serta kemahasiswaan.

"Tak cuma itu, kami juga menggunakan yang namanya ERP (Enterprise Resource Planning), yakni sentralisasi sumber daya pengelolaan perusahaan, dimana kami boleh berbangga hati, bahwa penggunaan sistem informasi untuk di Riau kamilah yang pertama," ujar Aryanto.

Aryanto menambahkan, Fasilkom yang saat ini memiliki dua program studi yang sudah terakreditasi B, yaitu Prodi Teknik Informatika dan Sistem Informasi, peminatnya meningkat dari tahun ke tahun, dan saat ini Mahasiswa di dua jurusan tersebut sudah mencapai 800 orang.

"Tahun ajaran lalu jumlah mahasiswa kita 575 orang, sedangkan tahun ini meningkat menjadi 800, tahun depan kami optimis akan lebih banyak lagi mengingat dua prodi kita baru saja di re akreditasi dan memperoleh nilai B," pungkasnya. (nik)