RENGAT (RA) - Komplek RT 2, RW 3 Gerbang Sari Kelurahan Pematang Reba Kecamatan Rengat Barat yang tidak jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Inhu masih kondisi kumuh.

 

Hal ini disampaikan salah seorang warga Pematang Reba, Syahran kepada wartawan Kamis (29/12), di kantor Bupati Inhu mengatakan komplek RT2/RW 3 yang masih kumuh tersebut dikarenakan ada dua titik jalan yang menghubungi rumah penduduk masih jalan tanah dan berlumpur.

 

Kemudian sepanjang jalan Rahmat tidak ada pembangunan drainase sehingga air comberan dari rumah penduduk mengakibat tergenang di sekitar rumah penduduk hingga menimbulkan acaman potensi penyakit DBD dan penyakit diare bagi masyarakat akibat saluran air tidak ada.

 

Selanjutnya, pembangunan drainase tidak ada setiap hujan turun sejumlah rumah penduduk mengalami kebanjiran samapi ke dalam rumah warga serta badan jalan Rahmat hancur disebabkan hantaman banjir air hujan.

 

"Jalan yang masih kondisi tanah tersebut bahwa informasi dari RT sudah di usul ke Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemerintah Kabupaten Inhu pada tahun 2014 silam, dan pihak konsultan sudah turun kelapangan namun sampai sekarang ini belum ada realisasinya," ujarnya.

 

Sementara pantauan di lapangan di seputar kelurahan Pematang Reba ada pembangunan drainaise dan pembangunan semenisasi tidak berazas manfaat bagi masyarakat banyak. Untuk itu diharapkan kepada pihak pemerintah Inhu Bappeda litbang agar memprogramkan pembangunan yang lebih prioritas untuk masyarakat dan pembangunan berazas manfaat untuk masyarakat.

 

Kepala Bappeda Litbang yang juga Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemerintah Kabupaten Inhu, H Junaidi Rachmat ketika dikonfirmasi, Kamis (29/12) melalui via selulernya mengatakan, "Usulan warga untuk membangun drenaise sepanjang jalan Rahmat dan membangun jalan semenisasi di dua titik tepatnya di komplek RT2/RW 3 Gerbang Sari Kelurahan Pematang Reba nanti kita coba melihat program rencana kerja dinas PU apa ada masuk usulan aparat setempat tersebut," katanya singkat.(obe)