PEKANBARU (RA) - Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Ir Nofrizal MM mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan Pemko Pekanbaru yang tidak pernah berkoordinasi dengan DPRD Kota Pekanbaru dalam menyelesaikan persoalan Pasar Cik Puan yang hingga saat ini semakin meruncing. Ditambah lagi ada wacana Walikota pekanbaru, Firdaus MT akan mengembalikan lagi anggaran dana yang telah disediakan untuk pembangunan pasar tersebut.

"Dana apa yang akan dikembalikan Pemko, memangnya dana itu sudah dipakai, kan belum. Dana yang kita anggarkan untuk pembangunan Pasar Cik Puan itu saat ini masih ada di kas daerah, memangnya mau dikembalikan kemana. Ini yang harus dibicarakan Pemko bersama dewan, sehingga bisa sama-sama kita mencarikan solusinya," ungkap Nofrizal ketika ditemui riauaktual.com di kantor DPRD Pekanbaru, Jumat (8/6).

Dikatakannya, selama ini memang dewan mengetahui ada terjadi permasalahan ketidakjelasan lahan Pasar Cik Puan itu, dimana adanya perselisihan antara Pemerintah Provinsi Riau dengan Pemko Pekanbaru. Namun, DPRD hanya mengetahui prihal tersebut dari media masa, sementara laporan langsung dari Pemko tak pernah ada.

"Makanya timbul inisiatif kita beberapa hari lalu memanggil instansi terkait untuk menjelaskan persoalan yang tengah dialami Pemko dalam melakukan pembangunan Pasar Cik Puan ini," kata Nofrizal.

Ditambahkannya, yang harus dilakukan Pemko Pekanbaru saat ini adalah melakukan pertemuan dengan DPRD Pekanbaru untuk mencarikan solusi agar pembanguan gedung pasar berlantai dua tersebut tidak terbengkalai. Sebab, selama terbenkalainya bangunan pasar, yang dikorbankan adalah pedagang. Dimana, telah ercatat, dalam satu bulan saja terjadi lebih dari dua kali kebakaran di pasar ini.

"Penganggaranya melibatkan DPRD Kota Pekanbaru, kalau sekarang ada wacana Pemko mengembalikan dana yang telah ada, tentu kita mau tahu juga, dana yang mana yang akan dikembalikan. Tentu tak mungkin main dikembalikan begitu saja, ada prosedurnya pengembalian dana yang tidak terpakai itu. Selanjutnya, apakah Pemko putus asa melakukan pembangunan," tegasnya lagi. (RA)