Bupati Lepas Keberangkatan Rombongan wisatawan ke Pulau Jemur

Bupati Lepas Keberangkatan Rombongan wisatawan ke Pulau Jemur
Bupati lepas keberangkatan wisatawan bahari ke pulau jemur (Zaini)

BAGANSIAPIAPI (RA) - Bupati Rokan Hilir (Rohil) H Suyatno melaunching wisata Pulau Jemur sekaligus melepas keberangkatan wisatawan,pada kesempatan itu bupati menyampaikan permohonan maafnya karena tidak bisa ikut rombongan sebab ada beberapa agenda penting yang harus diselesaikan oleh bupati H Suyatno.

Pada kesempatan itu, Bupati juga mengingatkan agar yang berangkat ke Pulau Jemur bisa jaga kekompakan dan bupati turut mendoakan selamat mulai dari keberangkatan hingga kembali pulang.

Kepada wisatawan yang berangkat, Suyatno berpesan agar apa yang mereka lihat dapat menceritakan keindahan Pulau Jemur yang mengalahkan keindahan Bali tersebut kepada masyarakat luas.

"Di Pilau Jemur jangan banyak takabur, nikmati saja keindahannya," pinta bupati.

Pada kesempatan itu juga, Pemda Rohil mengundang lima orang penyelam dari Pekanbaru. Dengan harapan, para penyelam tersebut. Nantinya juga dapat menceritakan dan mempublikasikannya kepada masyarakat luas tentang apa yang mereka lihat.

Tampak, ratusan wisatawan lokal berangkat dengan menggunakan dua kapal speed boad dan dikawal satu speed milik Pol Airud. Keberangkatan, dimulai sekitar pukul 09:00 wib. Pulau Jemur yang digaungkan sejak lama bisa menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau yang bakal menjadi andalan di masa mendatang adalah Pulau Jemur.

Pulau Jemur yang merupakan salah satu pulau dari gugusan Kepulauan Aruah berdasarkan Studi Pengembangan Kepulauan Aruah yang pernah di buat Bappeda Rohil.

Gugusan pulau ini terdiri dari Pulau Batu Adang, Pulau Pertandangan, Pulau Jemur, Pulau Tukong Mas, Pulau Sarong Alang, Pulau Labuhan Bilik, Pulau Batu Belayar, Pulau Batu Mandi, Pulau Tukang Simbang dan Pulau Tukong.

Berdasarkan kajian yang ada, ditarik kesimpulan, potensi Kepulauan Aruah sangat mendukung untuk dilakukan pengembangan. Oleh karena tata letak dan sebaran pulau- pulau, maka Kepulauan Aruah dibagi menjadi dua kawasan pengembangan. Arah pengembangan dititik beratkan pada pariwisata yang berlandaskan berbagai aktivitas.

Sebelum semua kegiatan pengembangan dilakukan, perlu dilakukan penataan kawasan lindung. Misalnya saja, untuk aktivitas di bidang perikanan tangkap, kegiatan pengembangan dipadukan dengan wisata bahari. Pengembangan wisata budidaya dipadukan dengan wisata bahari. Pengembangan wisata bahari ditekankan berbasis masyarakat tempatan.

Selain itu, perlu segera penataan dan perbaikan sarana pelabuhan. Pengembangan Kepulauan Aruah mempertimbangkan dan mempertahankan kondisi lingkungan. Pengembangan berkaitan dengan sarana dan prasarana.

Untuk sarana dan prasarana pendukung, berdasarkan Masterplan Infrastruktur di Kepulauan Arwah dibuat Bappeda Rohil, kondisi pada aspek identifikasi wilayah, seperti tanda batas wilayah laut (*base point*) di pulau terluar, Pulau Batumandi, *bench mark *(BM) di Pulau Jemur dan Pulau Labuhanbilik dan pelabuhan kapal nelayan yang kebetulan singgah di Pulau Labuhanbilik.

Saat ini terdapat beberapa bangunan, diantaranya Kantor Pos Pelabuhan Perikanan Pulau Jemur di Teluk Labuhanbilik dan satu bangunan mussholla, rumah permanen tipe 36 dan sumber air bersih (air tawar) dari sumur gali. Di Pulau Jemur, ada Pos TNI AL Dumai Posal Pulau Jemur, di Pulau Batumandi ada mercusuar. (humas)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index