Pemilik Warung Remang-remang Simpang Kasus Seberida Mengaku Bayar Rp300 Ribu Agar Aman

Pemilik Warung Remang-remang Simpang Kasus Seberida Mengaku Bayar Rp300 Ribu Agar Aman
Ilustrasi.

RENGAT (RA) - Warung remang-remang dan sejenisnya di Simpang Kasus Belilas kelurahan Pangkalan Kasai kecamatan Seberida Inhu semakin tumbuh subur. Beberapa diantaranya disinyalir menjadi lokasi prostitusi dan narkoba.

Salah seorang pemilik warung saat dikonfirmasi mengaku membayar Rp300 ribu per bulan agar lokasi tersebut tetap aman. Setoran itu dibayarkan kepada oknum yang mengaku pihak keamanan dan berani menjamin agar warung remang-remang ini tetap aman beroperasi.

"Masih aman, kan kita bayar. Rp300 ribu sebulan," terangnya kepada wartawan, Senin kemarin.

Dijelaskannya, bahwa usaha warung remang-remangnya ini mempekerjakan 5 orang wanita penghibur yang didatangkan dari Jawa, Medan dan juga ada warga tempatan yakni dari daerah Inhu.

"Kalau kafe di daerah Simpang Kasus ini ada sekitar 18 kafe yang buka, yang paling enak untuk karaoke dan ceweknya banyak di tempat J (inisial, red), Di kafenya pakai room, disana lebih aman," katanya menawarkan.

Sementara salah seorang wanita penghibur saat ditemui di lokasi mengaku sudah 3 tahun lebih berkerja sabagai penghibur pria hidung belang di Seberida.

"Ya ada enak ada gak-nya juga. Enaknya karena disini lumayan aman lah, kalau mau ada razia kita diberi tahu, jadi kita bisa sembunyi," bebernya kepada wartawan yang menyamar sebagai calon pelanggan.

Bahkan, jelas wanita berbadan bongsor ini, kalau pun ada wanita dan pemilik warung remang-remang ditangkap dalam razia, itu dikarenakan tidak bayar iuran bulanan. "Itu resikonya," katanya dengan nada centil.

Dengan berkembangnya tempat prostitusi ini, diharapkan pihak yang berwenang segera turun ke lapangan untuk melakukan penertiban dan menumpas segala aksi maksiat dengan memperjualbelikan jasa wanita penghibur di tempat usahanya. (her)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index