November 2016, Riau Inflasi 1,15 Persen

November 2016, Riau Inflasi 1,15 Persen
Kepala BPS Riau Ir S Aden Gultom MM, saat memberi penjelasan terkait ekonomi di Provinsi Riau pada Nopember 2016.

PEKANBARU (RA) - Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, pada November 2016 terjadi Inflasi sebesar 1,15 persen atau terjadi kenaikan  Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 126,32 pada Oktober 2016, menjadi 127,76 pada Nopember 2016. Tingkat inflasi tahun kalender sebesar 3,80 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ketahun sebesar 4,92 persen.

Kepala BPS Riau , Ir S Aden Gultom MM, menjelaskan, Inflasi di Provinsi Riau yang terjadi pada November 2016 ini dikarenakan adanya IHK pada Lima kelompok pengeluaran, dengan Inflasi tertinggi pada kelompok bahan makanan sebesar 2,55 persen, dengan andil sebesar 0,62 persen.

"Komoditas utama yang mengalami inflasi dan memberikan andil terbesar pada kelompok ini adalah cabai merah, bawang merah, beras, cabai rawit, cabai hijau, tomat sayur, ikan tongkol, ikan nila, dan sebagainya," jelas Aden Gultom, Kamis (01/12), dikantornya.

Dia menambahkan, kelompok lainnya yang menjadi penyebab inflasi Nopember adalah kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,58 persen dengan andil sebesar 0,32 persen, kelompok Pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 1,35 persen dengan andil 0,10 persen.

Lalu pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,70 persen, dengan andil 0,15 persen, dan kelompok sandang sebesar 0,38 persen, dengan andil sebesar 0,02 persen.

"Sedangkan pada Dua kelompok lainnya mengalami deflasi yaitu kelompok kesehatan sebesar 0,30 persen dengan andil deflasi sebesar 0,01 persen, dan kelompok  transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen, dan kelompok sandang sebesar 0,25 persen dengan andil deflasi 0,04 persen," urainya.

Lebih lanjut dikatakannya, dari 23 Kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua Kota mengalami Inflasi. Yang tertinggi terjadi di Kota S
Pekanbaru sebesar 1,30 persen, diikuti oleh Padang sebesar 1,13 persen dan Bukit Tinggi sebesar 1,07 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,06 persen.

Dari 10 Ibukota Provinsi di Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Kota Pekanbaru, Padang, dan Medan. "Berdasarkan urutan inflasi kota-kota di Sumatera, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut, Pekanbaru berada di urutan ke 1, Dumai urutan ke 6, dan Tembilahan urutan 20," ungkapnya. (nik)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index