Pengakuan Korban Selamat

Speedboat Tenggelam Karena Terhempas dan Tergulung Bono

Speedboat Tenggelam Karena Terhempas dan Tergulung Bono
Pencarian Korban Hilang - Tim gabungan melakukan pencarian korban hilang kecelakaan speedboat Gertiga Ekspress di Teluk Meranti, Kamis (1/12)
TELUKMERANTI (RA) - Salah satu korban penumpang speedboat Gertiga Express yang tenggelam dekat Tanjung Bau-Bau anjungan Bono Teluk Meranti, Malik Simanjuntak (54) mengungkapkan bahwa tenggelamnya speedboat dikarenakan terhempas dan tergulung ombak Bono Teluk Meranti. 
 
"Kejadian sekira pukul 11.00 Wib jadi pada gelombang Bono pertama speedboat hendak mendahului Bono dan memotong Bono namun arahnya menyamping. Bono terus berjalan dan menghempas dan menggulung speedboat," ungkap Malik simanjuntak saat diwawancarai di salah satu rumah makan dekat pelabuhan Teluk Meranti, Rabu (30/11) malam.
 
Menurutnya, setelah tergulung Bono sejumlah penumpang menaiki haluan dan saling tolong menolong mengangkat korban keatas haluan yang muncul kepermukaan sungai. "Ya Kita tolong menolong menaiki haluan dan dibantu dengan pompong dan sampan masyarakat dan membawa kita ketepian," ungkapnya.
 
Ditanyakan soal speedboat yang sempat terhantam kayu besar, Malik Simanjuuntak menyebutkan speedboat sama sekali tidak ada terhantam kayu. " Gak ada kayu besar yang menghantam speedboat, ini murni tergulung Bono. Kalau Saya bertanya saja mengapa harus memaksa dipotong kalau dibiarkan Bono lewat dulu gak seperti ini jadinya," papar Malik Simanjuntak. ‎
 
Sementara itu, tersebar foto speedboat Gertiga Express yang tenggelam terbuat dari kayu dan sedang diamati sampan yang berpenumpang. Tak jelas siapa sumber yang menyebarkan foto speedboat Gertiga Express yang terbuat dari kayu tersebut, sedangkan speedboat Gertiga Express yang asli terbuat dari fiber. Saat ditarik dari posisi tenggelam awalnya diapit 2 p‎ompong dan akibat tidak tertarik dibantu dengan kapal mesin besar milik angkatan laut dengan tulisan di dinding kapal PAT. Ransang hingga ketepi pantai. 
 
Camat Teluk Meranti, Kiki Syamputra dengan tegas menyatakan foto yang tersebar tidak benar karena speedboat Gertiga Express terbuat dari fiber. "kita liat langsung kok speedboatnya jelas-jelas dari fiber bukan kayu. Untuk memperjelas kembali pada penyisiran pencarian 2 korban hilang pada malam hari tim kembali melihat langsung speedboat Gertiga Express di tepi pantai.Anggota Dewan Baharudin dan Nurul Hadi juga menyaksikan dan menyalahkan poto yang tersebar," ungkapnya.
 
Pemuda tempatan Rudi Hartono juga menyalahkan foto yang menyebar. "Saya stanbay mengikuti proses mulai pencarian, penarikan speedboat dan evakuasi korban. Speedboat yang terhempas Bono Gertiga Express terbuat dari fiber dan bukan dari kayu. Salah besar tu poto bang," ucapnya.
 
Cari 2 Korban Hilang
 
Tim SAR NAS dan tim gabungan dari Polri,TNI,BPBD Pelalawan,perusahaan dan masyarakat pada Kamis (1/12) sekira pukul 8.30 Wib pagi memulai giat operasi pencarian korban hilang kecelakaan speed boat Gertiga Ekspress di Teluk Meranti.Pencarian terus berlangsung hingga pukul 17.00 Wib sore.
 
Hadi Penandio Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan menyebutkan Tim Gabungan dengan kekuatan Personil POLRI 10 orang, TNI 3 orang‎, SAR NAS 5 orang‎, BPBD 8 orang, perusahaan 5 orang dan masyarakat‎ 50 orang.
 
Adapun peralatan, 4 unit speed boat (POLRI, TNI, CAMAT dan Dinas Pariwisata), 2 Perahu Karet/Polithelyn (SAR NAS dan BPBD), 10 perahu/pompong masyarakat 5 unit Ambulance Dinkes Pelalawan.
 
"Area pencarian sekitar TKP ‎sementara kondisi berkabut dan hujan. Pencarian hingga pukul 17.00 Wib terus berlangsung. Saat Bono sekira pukul 11.00 dan 12.00 Wib Tim menepi dan menghindari Bono dan hingga sore ini tetap melanjutkan pencarian terutama 2 korban hilang yakni Abdul Fayat berusia 11 bulan dan Nuryana usia 34 tahun," paparnya. 
 
Camat Teluk Meranti Kiki Syamputra yang dihubungi Rakyat Riau menyebutkan Tim gabungan hingga sore pukul 17.00 Wib masih menyisir lokasi. "Pencarian terhadap koban hilang masih sesuai data yakni 2 korban hilang bayi 11 bulan dan wanita usia 34 tahun. Pencarian terus berlanjut. Belum ada penambahan data korban. Kita stanby di posko," ungkapnya.(yah)
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index