Kemenhub optimalkan 3 lanud milik TNI AU jadi bandara komersial

Kemenhub optimalkan 3 lanud milik TNI AU jadi bandara komersial
Aktifitas Bandara. jetphotos.net

EKONOMI (RA) - Tiga Pangkalan Udara Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) akan dioptimalkan menjadi bandara komersial melalui kerja sama dengan Kementerian Perhubungan. Pengembangan bandara ini dilakukan untuk mendukung pariwisata.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan mengatakan beberapa lanud yang akan dioptimalkan penggunaannya sebagai bandara komersial adalah Bandara Gading di Gunung Kidul (Daerah Istimewa Yogyakarta), Bandara Wirasaba Purbalingga (Jateng), dan Bandara Wiriadinata Tasikmalaya (Jabar).

"Ketiga Lanud TNI AU tersebut berada di wilayah yang memiliki potensi pariwisata yang sangat menarik," ujar Bambang seperti dilansir Antara, kemarin.

Bambang menegaskan salah satu moda transportasi yang dapat dikembangkan adalah penerbangan karena telah ada fasilitas Lanud milik TNI AU yang memadai. Menurutnya, langkah yang dilakukan Kemenhub yaitu membuat nota kesepahaman antara Kementerian Perhubungan dengan TNI AU, dan Pemerintah Daerah, membentuk organisasi (Unit Penyelenggara Bandara/UPBU), memenuhi segala persyaratan keselamatan, keamanan, dan pelayanan seperti penerbitan Sertifikat Bandara (SBU), Program Keamanan Bandara (ASP), Rencana Penanganan Darurat Bandara Airport (AEP), dan lain sebagainya.

"Untuk pengembangan Lanud Wirasaba dan Gading, Kementerian Perhubungan bersama Pemerintah Daerah terkait akan segera melakukan koordinasi dengan TNI AU untuk melakukan pendayagunaan lapangan udara yang dimulai dengan penandatangan nota kesepahaman," katanya.

Dia menambahkan Kemenhub sudah berkoordinasi dengan TNI AU terkait penggunaan Bandara Wiriadinata, Tasikmalaya. Pengalihan pengoperasian Bandara Gading dilakukan dengan melanjutkan pengembangan sejumlah fasilitas bandara yang sudah dilakukan Kementerian Perhubungan, di antaranya pembuatan dan perbaikan taxiway, apron, dan landasan pacu, pengadaan mobil penyelamatan (rescue car) dan pengembangan fasilitas keamanan seperti pemasangan pagar di lingkungan bandara.

Bandara Gading terletak di daerah Gunung Kidul yang memiliki dimensi runway 45x1.400 meter, taxiway (landasan penghubung) 18x106 meter, dan apron 70x110 meter.

"Pengoperasian bandara tersebut dapat dikembangkan untuk penerbangan pribadi maupun pesawat komersial jenis ATR, yang diharapkan mampu mendukung pengembangan potensi pariwisata dan kemaritiman di Gunung Kidul," tegas Bambang.

Adapun, Bandara Wiriadinata berjarak kurang lebih enam kilometer dari pusat kota Tasikmalaya dan berjarak kurang lebih 12 kilometer dari Terminal Tipe A Kota Tasikmalaya.

Saat ini, luas landasan Lanud Wiriadinata adalah 1.200x30 meter dan akan dilakukan perpanjangan hingga 1.800 meter. Sedangkan, luas apron saat ini adalah 37x37 meter dan luas taxiway adalah 88x25 meter.

Di sisi darat, bandara tersebut sudah dilengkapi terminal penumpang, ruang VIP, menara ATC, hanggar namun belum memiliki gedung Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKPPK).

Bambang mengatakan kondisi topografi sekitar Bandara Wiriadintaa relatif datar dan kondisi bebas hambatan. "Ada beberapa tower BTS (base transceiver stastion) pada Kawasan di Bawah Permukaan Horizontal Dalam tapi sudah ada rekomendasi ketinggian bangunan dari Bandara Wiriadinata," jelasnya.

Bambang menambahkan pada arah landasan pacu 33 dengan jarak sekitar 300 meter dari batas guna landasan pacu 33 terdapat jalan akses ke pemukiman penduduk. Sementara itu, Bandara Wirasaba, Purbalingga memiliki dimensi landasan pacu 850x50 meter yang dapat didarati Pesawat Casa 212 atau sejenisnya. Sedangkan, dimensi apron Bandara Wirasaba adalah 100x45 meter, dan taxiway 30x25 meter.

"Dengan akan beroperasinya Lanud tersebut menjadi bandara yang melayani penerbangan komersil, diharapkan bisa semakin memudahkan akses transportasi dari dan ke daerah-daerah tersebut sehingga dapat menarik wisatawan dan para investor. Dengan begitu, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah-daerah tersebut," pungkasnya.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index