Truk Pengangkut Material PLN Sebabkan 4 Titik Jalan Rusak

Truk Pengangkut Material PLN Sebabkan 4 Titik Jalan Rusak
ilustrasi

SELATPANJANG (RA) - Akibat rutinnya truk bertonase besar yang menggunakan beberapa ruas jalan guna membawa material tanah timbun untuk pembangunan pembangkit listrik PLN Rayon Selatpanjang membuat kondisi jalan sangat memprihatinkan.

Tercatat sedikitnya terdapat 4 titik yang rusak ringan dan berat.Material tanah timbun yang dibawa dari Pelabuhan Dorak itu melalui rute jalan Smea, Utama, Durian, dan Jalan Nelayan.

Dari pantauan, terlihat jalan dalam kondisi retak-retak, sedangkan yang berlobang besar hanya ditimbun menggunakan tanah dan bergelombang.

Pengendara yang rutin melintas dijalan tersebut harus ekstra hati-hati agar tidak mengalami kecelakaan khusus dimalam hari. Hal itu dikeluhkan Ismail, salah seorang pengendara yang kerap melintas.

"Jika malam sangat bahaya melintas khusus disalah satu tikungan jalan utama, kalau kencang dan tidak waspada bisa jatuh dan berbenturan dengan pengendara lain. Kita minta perusahaan yang bersangkutan memperbaikinya sebelum jatuh korban jiwa," keluhnya.

Kepala PLN Rayon Selatpanjang, Annas Yasin Ilmianto ketika dikonfirmasi Rabu (9/11) membenarkan hal itu. Ia mengatakan bahwa truk yang membawa material tanah untuk penimbunan pembangunan pembangkit PLN tersebut tidak memiliki jalur lain untuk dilewati.

"Sebenarnya truk tersebut melewati jalan lingkar Dorak, namun karena tidak memungkinkan akibat beberapa ruas jalan rusak, truk dialihkan melewati jalan aspal. Saya sudah berkoordinasi ke vendornya dan mereka berjanji untuk memperbaikinya,nanti saya juga akan berkoordinasi ke pemkab," kata Annas.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Darat Dinas Perhubungan Kepulauan Meranti, Pangondian Tulus Smith SE menjelaskan bahwa kerusakan jalan itu memang akibat dilintasi mobil berat pembawa material untuk pembangunan pembangkit milik PLN dan diperparah lagi dengan cuaca ekstrem yang sepekan terakhir mengguyur Selatpanjang

Dia juga mengatakan bahwa pihaknya kesulitan dalam membatasi penggunaan jalan di Selatpanjang, karena Kota Selatpanjang sebagai ibukota Kabupaten Kepulauan Meranti tidak memiliki jalur alternatif untuk jenis kendaraan tertentu.Untuk menjamin ketertiban berkendara di kota sagu tersebut Dinas Perhubungan Kepulauan Meranti mengaku kesulitan dalam karena seluruh jalan di Ibukota tersebut tidak dibatasi oleh kendaraan manapun yang melewatinya.

"Bagaimana kita mau membatasi penggunaan jalan, kalau jalur alternatifnya tidak ada. Itu yang menjadi kesulitan kita saat ini," ungkap Pangondian.

Dia juga menjelaskan, memang idealnya sejumlah ruas jalan dapat dibatasi untuk dilalui kendaraan. Terutama kendaraan yang membawa material tanah,minyak dan kendaraan pembawa barang jenis lainnya.

"Pembatasan itu untuk menjaga kondisi jalan tetap baik. Sehingga tidak rusak dan hancur," terangnya. (hm)
 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index