Danamon Catat Laba Bersih Tumbuh 33 Persen

Danamon Catat Laba Bersih Tumbuh 33 Persen
Ilustrasi
EKONOMI (RA) - JAKARTA, PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. (BDMN) mengumumkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 2,5 triliun untuk sembilan bulan pertama tahun 2016. Hal ini merupakan pertumbuhan 33% dibandingkan Rp1,8 triliun pada periode yang sama tahun 2015.
 
“Danamon berhasil dalam meningkatkan produktivitas dalam iklim perekonomian lemah yang membatasi permintaan kredit. Ketangguhan Bank adalah hasil dari pondasi bisnis yang kuat dan inisiatif-inisiatif transformasi yang diterapkan tahun lalu. 
 
Kami juga mengelola biaya operasional dan biaya kredit (cost ofcredit) lebih baik ketimbang tahun lalu,” kata Chief Financial Officer dan Direktur Danamon, Vera Eve Lim. Vera menambahkan, Danamon membukukan pertumbuhan pendapatan nonbunga atau fee-based income sebesar 9% sebagai kontributor laba bersih dalam sembilan bulan pertama tahun 2016.
 
 “Pertumbuhan pada fee-based income merupakan hasil dari meningkatnya upaya Danamon dalam menghadirkan nilai tambah pada produk dan layanannya," ujarnya. Kenaikan laba tersebut mencerminkan peningkatan efisiensi dimana laba Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) tumbuh 13% menjadi Rp6,8 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2016 dibandingkan setahun sebelumnya. 
 
Rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio) di sembilan bulan pertama tahun 2016 tercatat sebesar 49,1% dibandingkan 53,7% di periode yang sama tahun 2015. Hal ini didorong oleh peningkatan efisiensi yang berkelanjutan. Biaya operasional turun 6% dibandingkan satu tahun sebelumnya menjadi Rp6,5 triliun. 
 
“Rasio kredit bermasalah (Gross non-performing loans) Danamon tercatat pada 3,5%, kenaikan 50 bps dari tahun lalu namun masih dibawah batas yang ditentukan regulator. 
 
Penurunan kredit secara keseluruhan sebagai pembagi (denominator) berkontribusi pada naiknya rasio kredit bermasalah,” tambah Vera. Beliau mengatakan Danamon senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas asetnya melalui penerapan prosedur pengelolaan risiko yang pruden serta proses collection dan credit recovery yang disiplin. (okezone.com)
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index