Kunjungi Belitung, Pimpinan MPR Sambangi Eks Lahan Tambang Timah di Bangka

Kunjungi Belitung, Pimpinan MPR Sambangi Eks Lahan Tambang Timah di Bangka
Wakil Ketua MPR, Mahyudin mengunjungi kawasan Belitung Barat, Provinsi Bangka Belitung.
EKONOMI (RA) - Belitung, Wakil Ketua MPR, Mahyudin mengunjungi kawasan Belitung Barat, Provinsi Bangka Belitung. Tiba di Bangka Mahyudin beserta rombongan langsung meninjau pabrik pengolahan Ubi di Desa Jebus, Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung.
 
Mahyudin tiba di Provinsi Bangka Belitung pada Minggu (23/10/2016). Mengunjungi Bangka, Mahyudin didampingi Sekjen Dewan Pimpinan Nasional-Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPN-HKTI), Erwin Tobing.
 
Tiba di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Mahyudin beserta rombongan disambut tarian sekapur sirih sebagai tanda selamat datang khas Bangka Belitung. Dia bersama rombongan langsung menuju Desa Jebus di Kabupaten Bangka Barat.
 
Beranjak ke Pabrik Pengolahan Ubi di Desa Jebus, Kabupaten Bangka Barat, politisi partai Golkar tersebut diajak mengelilingi pabrik pengelolaan ubi. Pabrik terpadu yang terletak 110 km dari pusat Kota Pangkal Pinang tersebut berdiri di atas lahan eks tambang timah seluas 75 hektar.
 
Pabrik yang berdiri di atas lahan bekas tambang timah tersebut terdiri beberapa jenis olahan, antara lain pengolahan ubi menjadi tepung tapioka, pengolahan ubi menjadi biogas, tambak ikan lele dan patin, dan persawahan. Dengan hal tersebut Mahyudin berharap daerah Desa Jebus menjadi desa percontohan bagi daerah yang lain dan menjadi pendorong ekonomi masyarakat Desa Jebus.
 
"Saya kira ini contoh yang baik. Mudah-mudahan menjadi percontohan daerah-daerah lainnya di Bangka Belitung khususnya yang memang lahannya yang sudah rusak karena tambang. Bisa dijadikan nilai ekonomi bagi masyarakat Bangka Belitung dan sekitarnya. Khususnya para petaninya," ujar Mahyudin kepada wartawan di pabrik pengolahan ubi.
 
Mulyadi, pemilik pabrik mengatakan, pabrik tersebut dibangun sebagai alih fungsi dari penambangan timah menjadi lahan pertanian terpadu. Pabrik pengolahan ubi itu dikelola di bawah bimbingan HKTI Provinsi Bangka Belitung.
 
"Rencanya ini (pabrik) pupuk tapioka, limbahnya untuk unsur hara tanah. Sisa bolongnya (bekas pengolahan timah) kita manfaatkan untuk waduk perairan dan percontohan kolam ikan," kata Mulyadi saat ditemui di lokasi.
 
"Sekarang kita coba metode petak sawah dan irigasi. Kita coba dulu dengan penanaman rumput gajah kalau bisa nanti kita jadikan tanaman padi," imbuhnya.(detik.com)
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index