Cerita Kedekatan Penyerang Pospol Tangerang dengan Kelompok ISIS

Cerita Kedekatan Penyerang Pospol Tangerang dengan Kelompok ISIS
Pelaku penyerangan Pospol di Tangerang.
NASIONAL (RA) - Sultan Azianzah (22), pelaku penusukkan anggota Polisi di Pospol Cikokol, Tangerang, Banten diduga terlibat dalam jaringan kelompok ISIS. Hal ini dikarenakan, Sultan kerap komunikasi melalui chatting dengan kelompok ISIS.
 
Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Tangerang, mengatakan, SA masuk dalam aliran 'Daulah Islamiyah' jaringan Ciamis, Jawa Barat, berdasarkan hasil rekrutmen oleh seseorang berinisial FA yang kini telah meninggal dunia.
 
FA adalah bagian dari jaringan lama Jemaah Islamiyah (JI) yang kerap menjenguk Abu Bakar Baasyir. Ketika JI pecah mendukung ISIS dan Al-Qaeda, FA masuk dalam kelompok ISIS dan merekrut SA sejak setahun lalu.
 
Setelah berhasil merekrut, SA kemudian di Bai'at di sebuah Pondok Pesantren di Ciamis dan kerap berkomunikasi dengan kelompok ISIS melalui Website atau chatting.
 
"Jadi, SA ini sering online dengan website maupun kelompok ISIS. Sehingga, terbawa dengan konsep ISIS dalam melakukan tindakannya," ujarnya ditemui di RS Siloam Karawaci saat menjenguk anggota polisi yang terluka.
 
Kemudian, dari keterangan keluarganya, bila SA ini telah berubah total sikapnya. Pelaku kerap bermain internet dan cenderung diam tak berkomunikasi dengan kakaknya yang polisi.
 
Bahkan, SA pernah hilang dari rumahnya dan berhasil ditemukan oleh keluarganya di Ciamis. Ketika itu, SA dijemput oleh keluarganya dari Pondok Pesantren itu namun lari hingga akhirnya berhasil diamankan oleh kakaknya dan dibawa ke Polsek setempat.
 
"Setelah mendapatkan SA dari Ciamis dan dibawa pulang ke rumah, ternyata SA kembali hilang, Sikapnya berubah total. Sebenarnya orang tua dan kakaknya sangat khawatir dan hingga terjadi peristiwa penusukkan terhadap Kapolsek Tangerang," ujarnya.
 
Oleh karena itu, meski pelaku sudah meninggal dunia, namun polisi masih terus melakukan pengembangan dengan mendatangi pondok pesantren di Ciamis.
 
"Kita sudah kirim tim khusus ke Ciamis untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut dari kasus ini," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Moch Iriawan.
 
Sultan juga sering menulis di dunia maya. Kini polisi masih menyelidiki tulisan-tulisan Sultan yang tersebar di dunia maya.
 
"Masih diselidiki konten-konten dari akun milik pelaku, ada blog, ada website. Tim digital forensik berupaya mengkloning isi percakapan dan tulisan-tulisan apa saja yang pernah diunggah," kata Kadivhumas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar.
 
Selain itu, polisi juga tengah mendalami isi data yang berasal dari telepon seluler milik Sultan karena dicurigai pelaku pernah berkomunikasi dengan pihak-pihak tertentu terkait aksi radikalisme. 
 
"Dia dicurigai banyak berkomunikasi dengan pihak-pihak luar yang nadanya cukup mencurigakan. Ini (penyelidikan) terus kami kembangkan," ujar mantan Kapolda Banten ini.
 
Dari hasil penyidikan sementara, Sultan diketahui merupakan jaringan Jemaah Anshor Daulah Khilafah Nusantara (JADKN), pimpinan Aman Abdurrahman yang berafiliasi dengan sel teroris Pondok Pesantren Tahfidz Alquran Anshorullah, pimpinan mendiang Ustadz Fauzan Al-Anshori.
 
Pada Kamis (20/10) pagi, tiga anggota polisi menjadi korban penusukkan orang tak dikenal di Pos Lantas Jalan Perintis Kemerdekaan, kawasan sekolah pendidikan Yuppentek, Cikokol, Tangerang.
 
Ketiga anggota polisi tersebut yakni Kompol Efendi yang merupakan Kapolsek Tangerang Kota dengan luka tusuk di torak jantung dan dirujuk ke RS Siloam.
 
Iptu Bambang Haryadi selaku Kanit Dalmas Polres Metro Tangerang Kota dengan luka dada di kiri dan punggung kiri dan dibawa ke RSUD Tangerang.
 
Bripka Sukardi sebagai anggota Satlantas Polsek Benteng Tangerang dengan luka di punggung kanan dan lengan kanan dan dibawa ke RSUD Tangerang.
 
Kronologis peristiwa tersebut, awalnya petugas polisi yang sedang mengatur lalu lintas, tiba-tiba diserang pelaku dengan brutal menggunakan senjata tajam berbentuk golok dan melempar sumbu yang menyerupai bahan peledak.
 
Setelah ada polisi yang terluka, anggota polisi lainnya kemudian melumpuhkan pelaku dengan menembak tiga kali di bagian paha pelaku.
 
Namun, Sultan Aziansyah tewas dalam perjalanan saat hendak dibawa ke Rumah Sakit Polri Said Sukanto.
 
"Pelaku penusukkan polisi di Tangerang meninggal dunia dalam perjalanan ke RS Polri karena kehabisan darah," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Martinus Sitompul.
 
Jenazah Sultan dimakamkan pada Jumat (21/10) dini hari di Kecamatan Tigaraksa, Tangerang, Banten. (merdeka.com)
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index