DPRD Sesalkan Aksi Pungli Kepada Pedagang di Terminal BRPS Pekanbaru Tidak Terpantau

DPRD Sesalkan Aksi Pungli Kepada Pedagang di Terminal BRPS Pekanbaru Tidak Terpantau
ilustrasi

PEKANBARU (RA) - Permasalahan banyaknya kutipan di terminal Bandar Raya Payung Sekaki ( BRPS) yang dilakukan oleh oknum pemuda serta oknum yang mengatasnamakan serikat pekerja sehingga membuat Aktivitas Bongkar muat pedagang yang merestribusikan bahan pokok untuk kota Pekanbaru Pindah ke Pasar Central Purwodadi Tampan mendapat tanggapan serius dari kalangan DPRD Pekanbaru.

"Sangat kita sayangkan aksi pungli seperti ini tidak terpantau oleh pihak berwenang yang memiliki tanggung jawab penuh di lokasi terminal. Itu terminal ada pihak pengamanannya seperti dinas perhubungan, kenapa ini lepas dari pengamatan," sesal ketua komisi II DPRD Pekanbaru Tengku Azwendi, Jum'at (21/10).

Politisi Demokrat ini juga mengatakan, aksi pindahnya pedagang untuk melakukan aktivitas bongkar muat dari BRPS ke Purwodadi merupakan suatu sikap yang tidak bisa disalahkan, namun tentunya disayangkan.

"Pedagang mau seperti apalagi jadi serba salah, disatu sisi mereka berdagang mencari keuntungan, sementara disisilainnya mereka di peras oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," tuturnya.

Harusnya kata Aswendi lagi, karena lokasi terminal BRPS merupakan tempat yang baru dijadikan tempat alternatif bongkar muat, hendaknya diberi pengamanan khusus, paling tidak dengan menyiagakan beberapa personil Satpol PP dilokasi tersebut.

"Maunya jangan dilepas begitu saja pedagang melakukan bongkar muat disana, dikasi dulu arahan seperti apa, termasuk dalam segi keamanannya jika terjadi sesuatu melapornya kemana," ucapnya

Disamping itu Aswendi juga meminta Pemko Pekanbaru untuk melengkapi fasilitas menuju terminal BRPS, seperti penerangan dan fasilias penunjang lainnya.

"Itu fasilitas keluhan warga selama ini, bagaimana mau kesana jalannya saja gelap, dan kondisi jalan tidak rata atau bergelombang. Jangan sampai niat baik kita menertibkan bongkar muat malah menjadi bencana bagi masyarakat," tandasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya salah seorang pedagang Zul kepada wartawan, mengaku pindah bongkar muat ke Pasar Central Purwodadi Kecamatan Tampan karena merasa tidak tenang dengan kutipan yang dilakukan oleh oknum dilokasi terminal BRPS.

"Tidak tenang kita bongkar muat disana, banyak kutipan oleh oknum pemuda dan oknum yang mengatasnamakan serikat pekerja, mereka mengutip Rp 5000 per unit dan itu dilakukan berkali- kali dan ini jelas merugikan kita, sehingga kita sering ribut dengan mereka," ujarnya.

Padahal kata Zul, para pedagang sudah melaporkan ke dinas Perhubungan, atas tindakan beberapa oknum tersebut, namun sampai sekarang tidak ada reaksi untuk mengatasi hal tersebut.

"Sebelum pindah ke BPRS kita dijanjikan kenyamanan untuk bongkar muat karena lokasi milik Pemko Pekanbaru, eh ternyata lebih tidak baik dari sebelumnya. Bahkan kita merugi dengan banyaknya kutipan," tuturnya. (DWI)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index