Ahok: 300 JPO Segera Dibongkar, Mafia Reklame Diselidiki Kepolisian

Ahok: 300 JPO Segera Dibongkar, Mafia Reklame Diselidiki Kepolisian
ilustrasi robohnya bagian Jembatan Penyeberangan Orang (JPO)
NASIONAL (RA) - Jakarta, Buntut dari robohnya bagian Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pasar Minggu, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memerintahkan untuk segera membongkar 300 JPO tak layak. 
 
"Kita sudah Rapat Pimpinan, kita putuskan semua yang enggak benar maka dibongkar. Termasuk iklan-iklan yang ada kontrak, kita balikkin saja pajaknya sudah," kata Ahok di kawasan Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (27/9/2016).
 
Reklame yang sudah terlanjur berkontrak akan dibayar Pemprov DKI agar bisa dicabut dari JPO. Soal JPO yang harus dibongkar, di antara 300 JPO itu ada delapan yang benar-benar sudah tidak layak.
 
"Mungkin ada 300-an. Ada yang tua, ada yang sudah ditempeli (reklame). Orang kan enggak boleh menempel begitu," kata Ahok.
 
JPO tak layak itu tersebar di berbagai tempat di Jakarta. Nantinya, reklame akan diganti dengan papan LED yang tak terlalu besar. 
 
"Kalau mau iklan, (ukurannya) kecil, enggak menutupi. Kalau enggak mau ya tidak usah," kata dia.
 
Pembongkaran dan penertiban JPO akan dilakukan tahun ini juga. Soal adanya permainan mafia dalam pemasangan reklame di JPO, Ahok menyatakan Inspektorat Pemprov DKI beserta pihak kepolisian akan menindaklanjutinya.
 
"Polisi sudah turun, inspektorat sudah turun. Kita lihat apakah ada oknum pajak yang main," kata Ahok.
 
JPO yang tak layak akan dibongkar karena musim ini hingga Februari tahun depan masuk dalam siklus Lanina. Angin kencang akan terus berhembus bersama hujan lebat. Tentu ini berbahaya bila JPO tak kuat menahan hempasan angin. JPO akan dibangun lebih layak lewat mekanisme pembayaran kewajiban dari pihak swasta. (detik.com)
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index