Sosilisasi PPDB Jalankan Sesuai Koridor

Sosilisasi PPDB Jalankan Sesuai Koridor
Illustrasi (int)

PEKANBARU (RA) - Sekretaris Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Ade Hartati mengatakan, dari hasil sosialisasi PPDB online lalu, pihaknya telah mendapatkan draf yang akan realisasikan saat penerimaan siswa baru di sekolah-sekolah. Untuk anak tempatan tingkat SD diprioritaskan 50 persen, SMP 25 persen, SMA/SMK 20 persen. Untuk anak pindahan harus miliki nilai 7,5 rata-ratanya, dan anak guru/PNS prioritasnya 5 persen.

''Dengan begitu saya berharap apa yang disosialisasikan pada PPDB lalu, benar-benar bisa dijalankan sesuai dengan koridor yang ada oleh setiap sekolah-sekolah karena Dinas pendidikan sudah memiliki draf yang jelas,'' ujar Ade kepada riau aktual Rabu (6/6) saat ditemui dikantornya.

Disebutkan Ade, diriny meminta dengan tegas draf dari Disdik yang disosialisasikan bisa dijalakan sesuai koridor, dan kepada setiap sekolah tidak ada lagi melakukan permainan-permainan dan menjadikan sekolah menjadi ajang bisnis, apalagi permainan jual beli bangku dibelakang.

''Jika kita temukan ada sekolah yang menjadikan sekolah ajang bisnis bahkan melakukan jual beli bangku dibelakang, DPRD terutama Komisi III akan sikapi dengan tegas,'' jelas Ade.

Menurut Ade, pihakya minta kepada sekolah bisa memberikan kesempatan kepada anak-anak yang memang punya nilai sesuai dengan nilai ditentukan sekolah. Kemudian masalah defenisi anak tempatan, harus dijelaskan dan dinas harus bisa merumuskan klasifikasi dari anak tempatan ini.

''Kemarin kita minta kepada dinas untuk merumuskan defenisi anak tempatan ini seperti apa!, apakah pake lingkar obat nyamuk karena di beberapa daerah terjadi sekolah yang berseberangan ternyata tempatan tidak sesuai dengan persentase. Itu harus ada aturan khususnya,'' jelasnya.

Ditambahkan Ade, yang harus di perhatikan oleh dinas pendidikan memberikan pertimbangan kepada anak tempatan yang tidak mampu dan nilainya tidak memungkinkan untuk masuk sekolah tempatan.   

''Ini dilakukan karena secara ekonomi mengambil sekolah jauh sudah pasti orang tua siswa tidak akan sanggup. Untuk itu hal ini perlu perhatian khusus dari Disdik. Jadi anak tidak mampu bisa jadi prioritas utama bagi Disdik untuk dimasukkan di sekolah-sekolah dimana dia berdomisili,'' harap Ade. (RA4)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index