Petani Belum Sejahtera karena Salah Pemerintah

Petani Belum Sejahtera karena Salah Pemerintah
Ilustrasi
EKONOMI (RA) - JAKARTA, Pemerintah dinilai salah langkah dalam mensejahterakan nasib petani, khususnya para petani kecil di Indonesia. Sebab, banyak petani kecil yang lebih memilih beralih profesi atau meninggalkan kebiasaanya dalam bercocok tani. 
 
"Program pemerintah selama ini fokusnya hanya ke swasembada dan peningkatan produksi saja," kata Pengamat Pertanian Dwi Andreas Santosa sata dihubungi Okezone, Sabtu (24/9/2016).
 
Andreas menyebutkan, program pemerintah yang hanya fokus pada dua hal tersebut secara tidak langsung melupakan tingkat kesejahteraan para petani di Indonesia. 
 
Sebab, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebutkan sekitar 20 juta petani meninggalkan profesinya. Ironisnya lagi, banyak yang beralih pada sektor kriminal seperti menjadi pembegal, dan juga masuk komunitas yang selama ini meresahkan masyarakat, sebut saja Gafatar, dan juga Santoso CS. 
 
Apalagi, tepat hari ini merupakan Hari Peringatan Tani Nasional. "Mereka lupa hal yang penting itu peningkatan kesejahteraan," tambahnya. Lebih lanjut Andreas mengungkapkan, tingkat kesejahteraan petani yang rendah menjadi pemicu awal para petani tidak lagi bergairah untuk bertani. Malah, dengan tingkat kesejahteraan yang rendah membuat para petani menjual lahan taninya. 
 
"Kalau kesejahteraan petani meningkat, otomatis mereka bergairah untuk bertani dan tidak menjual lahannya," tukas dia.(okezone.com)
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index