RIAU (RA) - Sudah lama keberadaan imigran gelap dari berbagai negara diresahkan masyarakat Pekanbaru. Terutama dugaan adanya sebagian dari mereka yang menjajakan diri untuk menjadi pemuas nafsu tante-tante berduit alias jadi gigolo, namun sampai saat ini terkesan dibiarkan. Justru di Batam yang kemudian mencuat kasus gigolo dari kalangan imigran gelap. Ada 10 pria dari berbagai negara yang diamankan aparat di provinsi tetangga tersebut.

Di Pekanbaru ada lebih dari seribu imigran gelap. Kabar adanya praktek gigolo yang dilakukan sebagaian dari mereka sudah beredar dua tahun lalu. Bahkan sebuah televisi swasta nasional sempat menjadikannya reportase khusus, namun sejauh ini tak ada tindakan apappun terhadap praktek haram tersebut.

Sejumlah organisasi masyarakat atau Ormas Islam pada akhir 2014 hingga awal 2015 silam sangat gencar menyerukan penolakan terhadap keberadaan imigran gelap, terlebih terindikasi melakukan gigolo. Desakan sejumlah Ormas tersebut hanya melahirkan pembahasan bersama yang digelar di aula Kantor Imigrasi Pekanbaru pada 14 Desember 2014. Setelah itu, senyap. Para imigran gelap tetap bisa sesuka hati, seperti orang merdeka.

Sekarang, setelah kasus gigolo imigran gelap di Batam mencuat, akankah kasus serupa di Pekanbaru juga ditindak. Masyarakat mengharapkan begitu. (riauterkini.com)