EKONOMI (RA) – Berkah musim haji juga dirasakan oleh pedagang kaki lima, aksesoris haji. PKL aksesoris haji, keliling kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur, di setiap kegiatan haji. 

 

Sekali menggelar lapak bisa meraup keuntungan hingga Rp10 juta. Meski hanya PKL keliling, omzetnya mencapai miliaran rupiah.

 

Beginilah kesibukan Siti Maesaroh, warga jalan urip Sumoharjo Ponorogo, saat melayani calon jamaah haji asal Ponorogo. Calon jamaah haji, membeli perlengkapan haji. 

 

Mulai pakaian ihrom, mukena, air zam zam, kurma, kacang arab, hingga teko dan gelas arab. Usaha jualan keliling aksesoris haji ini, dilakukan oleh Siti Maesaroh sejak sembilan tahun silam. 

 

Bersama rekannya, ia membuka lapak di lokasi acara manasik haji dan lokasi pelepasan jamaah haji. Dia berpindah-pindah, di seluruh kabupaten, di Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

 

Calon jamaah tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta atau ke Surabaya untuk mendapatkan aksesoris dan sovenir haji. Cukup di lokasi manasik atau di lokasi pamitan haji, di kabupaten setempat. 

 

Sekali membuka lapak, ia mengaku bisa meraup untung, hingga Rp10 juta. Dalam satu musim haji, keuntungannya miliaran rupiah. “Ini buat souvenir,” ujar dia. Para calon haji sendiri mengaku senang membeli perlengkapan di lapak PKL ini, karena lebih mudah. Tidak perlu jauh-jauh ke pasar atau super market atau membeli dari arab. (okezone.com)