Pemerintah Boros Anggaran Hingga Cari Utang Lagi

Pemerintah Boros Anggaran Hingga Cari Utang Lagi
llustrasi
EKONOMI (RA) - Utang dan tax amnesty menjadi pembicaraan pemerintah beberapa minggu ini. Pasalnya, penerimaan pajak yang kurang membuat defisit anggaran yang harus ditutup dengan utang. Selain menambal utang, kebijakan tax amnesty juga diharapkan meraih dana segar yang digunakan untuk belanja prioritas. Sayangnya, kebijakan tax amnesty menjadi bahan viral di media sosial.
 
Akan tetapi, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, pemerintah selama ini selalu boros anggaran, sehingga lebih besar pasak daripada tiang. Ketiga berita tersebut, merupakan berita-berita yang populer selama akhir pekan kemarin di kanal bisnis Okezone.com. 
 
Berikut berita selengkapnya: Pemerintah Cari Utang Lagi, Kali Ini Rp12 Triliun Pemerintah akan melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini. Surat utang tersebut akan diterbitkan dalam mata uang Rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2016. 
 
Melansir keterangan yang diterbitkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, target indikatif SUN tersebut adalah Rp12 triliun dengan target maksimal sebesar Rp18 triliun. Berikut adalah rincian obligasi yang diterbitkan pemerintah. Seri SPN12161202 (Reopening), jatuh tempo pada 2 Desember 2016. Seri SPN12170804 (Reopening), jatuh tempo pada 4 Agustus 2017. 
 
Seri FR0056 (Reopening), jatuh tempo pada 15 September 2026, dengan kupon 8,37 persen Seri FR0073 (Reopening), jatuh tempo pada 15 Mei 2031 dengan kupon 8,75 persen. 
 
Dan Seri FR0072 (Reopening), jatuh tempo pada 15 Mei 2036 dengan kupon 8,25 persen Adapun alokasi Pembelian Non-Kompetitif yakni maksimal 50 persen untuk seri SPN. 
 
Sedangkan untuk seri FR, Maksimal 30 persen dari yang dimenangkan. Sri Mulyani Akui Pemerintah Boros Anggaran Belum genap satu bulan menjabat sebagai Menteri Keuangan Sri Mulyani telah mengeluarkan kebijakan pemangkasan anggaran. 
 
Tak tanggung-tanggung, jumlahnya pun mencapai Rp133,8 triliun. Menurutnya, selama ini pemerintah cenderung boros dalam menggunakan anggaran. Untuk itu, pemangkasan anggaran harus tetap dilakukan. "Kalau ditanya kita agak boros? Iya. Seperti perjalanan dinas dan lain-lain. Oleh sebab itu, untuk infrastruktur kita akan minta multiyears. 
 
Kalau biasanya 12 bulan jadi 24 bulan," kata Sri Mulyani di ruang rapat Badan Anggaran. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan bahwa seharusnya pemangkasan anggaran dapat dilakukan lebih dari Rp133,8 triliun. Sebab, pemangkasan anggaran ini perlu dilakukan demi memberikan kepastian fiskal bagi investor di Indonesia. 
 
"Kami berpikir bisa lebih dari Rp133 triliun yang akan dipotong," kata Agus. Hanya saja, saat ini Agus mengaku tidak dapat memaksa pemerintah dalam melakukan pemangkasan yang lebih besar. 
 
Agus pun mendukung sepenuhnya program dari Menteri Keuangan saat ini. "Meskipun ini tidak nyaman tapi harus kita lakukan. Kita akan tetap mendukung," tutupnya.(okezone.com)
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index