Tingkatkan Kreatifitas Anak

Gubri Kukuhkan Bunda PAUD Riau

Gubri Kukuhkan Bunda PAUD Riau
Bunda PAUD Riau, Hj. Sisilita Arsyadjuliandi menyerahkan piala Juara Umum Lomba Gebyar PAUD tahun 2016

RIAU (RA) - Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengukuhkan Hj Sisilita sebagai Bunda PAUD Provinsi Riau, Selasa (30/8) di hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru. Diharapkan Bunda PAUD ini bisa jadi sosok central didaerah masing-masing didalam pengembangan PAUD.

Andi Rachman mengatakan, peran Bunda PAUD sangat dibutuhkan untuk peningkatan kreatifitas anak dan tingkat pemahamannya dengan pendidikan. Supaya bisa membentuk Sumber Daya Manusia yang handal dan bagus kedepan.

Dijelaskan Andi, bahwa perkembangan PAUD di Riau sanga bagus. Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD sekarang sekitar 79,74 persen atau diatas nilai APK rata-rata nasional 72,00 persen. Sedangkan perkembangan PAUD sudah sekitar 81,7 persen atau keberadaan PAUD sudah hampir satu disetiap desa.

"Saya mengucapkan selamat atas pelantikan Bunda PAUD kabupaten/kota. Saya berharap Bunda PAUD bisa menjalankan tugas pokok dan fungsinya untuk mengembangkan PAUD didaerah masing masing. Sementara dorongan provinsi dan kabupaen/kota sangat dibutuhkan untuk pengembangan PAUD di Riau," kata Andi.

Usai dikukuhkan sebagai Bunda PAUD Riau, Hj Sisilita, dalam kesempatan itu juga mengukuhkan Tujuh orang Bunda PAUD Kabupaten dan Kota di Riau, yang dijabat para Isteri Bupati/Walikota di Provinsi Riau.  

Sisilita mengatakan, Bunda PAUD provinsi akan sering berkoordinasi dengan Bunda PAUD kabupaten/kota. Supaya bisa menjalankan program PAUD yang berkualitas sampai kepedesaan.

"Kepada pengelola PAUD, bahwa pekerjaannya adalah pekerjaan mulia. Jadi pengelola harus bisa meningkatkan pelayanan yang baik terhadap anak. Agar kualitas dan pemahaman anak bisa berkualitas," kata Silsilita.

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) H Harris Iskandar Phd menjelaskan, bahwa PAUD merupakan pendidikan strategis. Pengelolaan PAUD adalah pekerjaan yang mulia dan tidak bisa terpaksa. Karena tenaga pendidik berhubungan dengan anak anak yang berusia dini.

Harris mengatakan, usia PAUD yaitu berkisar antara 2 tahun sampai 8 tahun. Umur ini merupakan masa-masa yang sangat kritis. Dimana pengelola pendidikan harus bisa menciptakan SMD dari dini. Sehingga bisa membentuk karakter anak bangsa yang beretika dan cerdas kedepan.

"Peningkatan APK PAUD Provinsi Riau sangat luar biasa. Jadi terus ingkatkan pengembangan PAUD dengan baik. Karena kedepan PAUD akan dijadikan pilar perndidikan garda terdepan," kata Harris.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Riau Dr H Kamsol menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk menggugah masyarakat agar memiliki kepedulian terhadap perkembangan anak melalui Program Anak Usia Dini. Serta mengasah kreaifitas anak untuk bisa diampilkan kepada publik.

Dengan membangun jaringan tingkat pusat dan daerah, sehingga bisa meningkatkan kualitas anak PAUD di Riau. Makanya Disdikbud  berusaha menggalakkan kemampuan anak maupun bunda PAUD dengan melaksanakan kegiatan Gebyar PAUD tersebut.

"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Melalui kegiatan Gebyar PAUD dan pembentukkan Bunda PAUD tingkat Provinsi Riau Tahun 2016 dapat menghasilkan siswa-siswi berprestasi di Provinsi Riau. Dan dapat meningkatkan kapasitas diri para generasi muda sehingga mereka tumbuh menjadi generasi tangguh, cerdas, mandiri dan kreatif," kata Kamsol. (nik)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index