DUMAI (RA) - Sejak beberapa hari ini kabut asap di Kota Dumai cukup tebal sehingga membuat jarak pandang menurun drastis. Bahkan terbatasnya jarak pandang membuat aktivitas penerbangan di Bandara Pinang Kampai Dumai ikut terganggu.

Pendaratan pesawat Pelita Air jenis ATR 72 dari Halim tujuan Dumai terpaksa dialihkan ke Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru karena tidak bisa mendarat di Dumai akibat asap.

"Pesawat Pelita Air dari Halim tujuan Dumai terpaksa mendarat di Pekanbaru pukul 09.50 wib karena kabut menganggu jarak pandang di Bandara Pinang Kampai. Di Pekanbaru, jarak pandang masih diatas batas minimal untuk penerbangan meskipun diselimuti kabut asap tipis," kata Kabid udara Dinas Perhubungan Kota Dumai, Catur kepada wartawan, Minggu (28/8).

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Kota Pekanbaru merilis jumlah hotpot di wilayah Provinsi Riau pada Minggu (28/8), ada 4 hotspot yang diduga kuat akibat kebakaran lahan masih tersebar dibeberapa daerah. Bahkan, Kota Dumai memiliki jarak hanya 1.000.meter.

Pantauan di lapangan, asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tampak jelas dan membuat jarak pandang berkurang. Bahkan udara di Kota Dumai sudah berada dilevel tidak sehat. (rel)