PLN Pekanbaru Ditantang Padamkan Listrik Mal dan Hotel Saat Beban Puncak

PLN Pekanbaru Ditantang Padamkan Listrik Mal dan Hotel Saat Beban Puncak
ilustrasi

PEKANBARU (RA) - Pemadaman listrik secara bergilir di Kota Pekanbaru sudah seperti musim yang selalu rutin terjadi. Listrik padam tanpa mengenal waktu baik pagi maupun malam hari.

Berbagai opini pun saat ini berkembang ditengah masyarakat, mulai dari mengatakan adanya permainan daya sampai dengan listrik di kota Pekanbaru habis di kuras pelanggan besar baik mal ataupun hotel.

"Kita paham listrik selalu menjadi persoalan di saat beban puncak, tapi bukan berarti kita masyarakat selalu menjadi korban. Seandainya listrik mal dan hotel saja dimatikan saat beban puncak seperti apa ?, PLN berani tidak, saya lihat sendiri kok, Listrik warga mati disekitar salah satu mal, tapi mal nya justru tidak mati," kata seorang warga kota Pekanbaru, Yanhendri kepada wartawan, Rabu (24/08).
(24/08)

Sementara warga lainnya Ovi juga menyesalkan Listrik yang padam pada Maghrib. Karena selain ibadah shalat Maghrib dan Isya terganggu, anak-anak sekolah yang tengah membuat PR (pekerjaan rumah) juga tidak nyaman.

"PLN bukannya ikut mencerdaskan anak bangsa, melainkan membuat bodoh, karena listrik padam dan anak-anak jadi sulit belajar  terlebih membuat PR," cetusnya.

Menanggapi hal tersebut anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Zaidir Albaiza SH MH mengaku sangat prihatin dengan kondisi pelayanan PLN. Dimana, Kota Pekanbaru yang sudah maju dan berkembang, pembangunan sangat pesat, saat sore hingga malam masih laksana daerah terpencil.

"Benar kata warga dan wajar warga mengatakan hal demikian. Kita dituntut taat bayar listrik dan ikut aturan main PLN, tapi mereka seenaknya saja mematikan listrik," tegasnya.

Untuk itu, Zaidir menantang PLN berani apa tidak memadamkan listrik pelanggan besar seperti mal dan hotel saat beban puncak sehingga listrik masyarakat tetap menyala.

"Memang itu nanti PLN akan rugi karena masukan dari mal dan hotel jadi kurang. Maka kebijakan ini akan berat buat PLN, makanya kami tentang PLN demi mewujudkan kenyamanan pelanggan rumah tangga," pinta Zaidir.

Disinggung mengenai adanya statemen PLN beberapa tahun silam bahwa mal dan hotel sudah dikeluarkan dari sistem saat beban puncak, wakil rakyat ini tetap tidak percaya dan pembuktian yang harus dilakukan yakni melakukan inspeksi mendadak ke mal dan hotel saat listrik padam. Apa benar mal dan hotel menggunakan genset atau tetap gunakan listrik PLN di beban puncak.

"Dalam waktu dekat kita agendakan hearing dengan PLN, banyak persoalan yang akan kita bahas termasuk persoalan listrik pelanggan besar ini," pungkasnya.

Sementara pihak PLN saat dikonfirmasi terkait pemadaman yang terjadi setiap memasuki waktu maghrib selama 2 jam (18.00-20.00 WIB) belum ada yang menjawab. (DWI)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index