RIAU (RA) - Pembangunan rel kereta api di Provinsi Riau yang akan menghubungkan Kota Pekanbaru dengan Kota Dumai akan melintasi lahan-lahan perkebunan milik perusahaan.

Dikatakan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau Rahmad Rahim, pembangunan jalur kereta api tersebut mendapat dukungan dari perusahaan perkebunan yang yang lahannya terkena pembebasan jalur rel.

Dengan demikian maka pembangunan rel kereta api di Riau akan segera terwujud.

"Rel kereta api tersebut nantinya akan melewati perkebunan milik perusahaan terutama di wilayah Duri dan Dumai. Dan perusahaan sangat mendukung pembangunan tersebut karena akses mereka mengeluarkan hasil perkebunan lewat kereta api jauh lebih murah. Kalau mereka pakai mobil biaya banyak, ada bongkar muatnya sampai Pelabuhan Dumai," kata Rahmad Rahim, Kamis (28/7/2016).

Rahmad juga mengatakan setakad ini belum ada masalah dalam proses ganti rugi lahan yang akan dilintasi rel kereta api. Dimana pihaknya telah mengumpulkan sebanyak 644 pemilik lahan, dan hanya beberapa orang mengemukakan pendapat yang masih dianggap wajar.

"Bahkan karena sangat antusiasnya, pemilik lahan yang berdomisili di Jakarta datang langsung saat kita melakukan sosialisasi beberapa waktu lalu, seperti biasa mereka mempertanyakan harga ganti rugi. Untuk ganti rugi lahan kita serahkan sepenuhnya ke tim apresial yang sudah ditender oleh kementerian terkait. Kalau kita yang penting prosesnya tidak ada yang dirugikan, agar tidak timbul persoalan dikemudian hari," katanya.

Diwartakan sebelumnya, Asisten I Setdaprov Riau Ahmadsyah Harrofie menyatakan, pada tanggal 22-28 Juli ini pihaknya melakukan konsultasi publik di masing-masing kelurahan atau desa yang lahan masyarakatnya terkena pembebasan.

Konsultasi publik ini guna mendapatkan kesepakatan antara pemerintah dengan masyarakat (pemilik lahan). Setelah terjadi kesepakatan, maka tahap selanjutnya akan dilakukan proses ganti rugi lahan yang dilakukan oleh BPN. (dr)