Naik kereta dari Stasiun Pasar Senen kini jadi seperti di bandara

Naik kereta dari Stasiun Pasar Senen kini jadi seperti di bandara
Stasiun Pasar Senen.

EKONOMI (RA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi I Jakarta memberlakukan sistem 'check in' dan 'boarding pass' di Stasiun Pasar Senen. Sistem ini sudah diterapkan di Stasiun Gambir mulai 23 Juni lalu.

"Keberhasilan penerapan sistem serupa penumpang pesawat ini di Stasiun Gambir sebelumnya menjadi tolok ukur pertimbangan kebijakan ini, sehingga setiap penumpang yang akan bepergian menggunakan KA keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen harus melakukan check-in," kata Senior Manajer Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Bambang S Prayitno, seperti dilansir Antara, Jakarta, kemarin.

Dia menyebutkan telah disediakan sebanyak 16 unit mesin 'check-in counter' di Stasiun Pasar Senen.
Dengan sistem baru ini, lanjut dia, penumpang yang telah membeli tiket di channel eksternal dan telah memiliki kode booking, serta penumpang yang telah mencetak tiket diwajibkan melakukan check in pada mesin check in mandiri (CIM).

"Proses check in ini dimulai bisa dilakukan calon penumpang dua belas jam sampai sepuluh menit sebelum jadwal keberangkatan KA," katanya.

Bambang mengatakan check in dilakukan dengan cara mengetikkan kode booking yang tercantum pada bukti transaksi pembelian tiket atau bisa juga dengan melakukan scan barcode dari tiket yang sudah dicetak dari Mesin Cetak Mandiri (CTM).

Kemudian, mesin itu akan mencetak 'boarding pass' yang mencantumkan nama dan identitas penumpang, kode booking, dan nama KA beserta tujuan dan jadwal keberangkatan. Boarding pass itulah yang kemudian harus dibawa penumpang saat pemeriksaan identitas di boarding gate stasiun.

Dia menjelaskan Check In Mandiri (CIM) dengan Mesin Cetak Mandiri (CTM) pada dasarnya hampir sama. "Sangat mudah dan cepat, mirip dengan proses cetak tiket mandiri di stasiun," katanya.

Nantinya, calon penumpang tidak perlu lagi mencetak tiket karena struk boarding pass dari CIM sudah berlaku sebagai tiket. Selanjutnya penumpang hanya cukup membawa struk boarding pass tersebut ke boarding gate (pintu boarding) dengan memperlihatkan Kartu identitas asli (KTP, SIM, Passport, Kartu keluarga).

"Bagaimana jika pengguna jasa sudah punya tiket yang tercetak pada CTM? Pengguna jasa KA hanya tinggal pindai kode batang yang ada pada tiket dan selanjutnya akan mendapatkan struk check in boarding pass," katanya.

Bambang mengatakan ke depan tiket yang dicetak di CTM akan diganti dengan struk Check In Mandiri (Boarding Pass), dan hanya bisa dicetak mulai 12 jam sebelum keberangkatan dari stasiun tersebut.

"Check in Mandiri tidak bisa mencetak tiket keberangkatan dari stasiun lain, tapi hanya di stasiun tersebut." tambah Bambang.

Sementara untuk penumpang yang membeli tiket 'go show' (pembelian langsung), lanjut dia, maka penumpang akan mendapat dua lembar struk. Di mana lembar pertama merupakan bukti pembayaran dan lembar kedua adalah boarding pass untuk memasuki boarding gate.

Bambang berharap pemberlakuan sistem check in dan boarding pass tersebut dapat menghilangkan peredaran tiket palsu yang beberapa waktu lalu pernah terjadi di beberapa daerah.

"Selain antisipasi terhadap tiket palsu, sistem ini juga akan meniadakan ketidaksesuaian tanggal keberangkatan tiket penumpang," katanya.

Jumlah mesin Check In Mandiri pun akan ditambah secara bertahap di stasiun-stasiun kereta untuk mengimbangi dengan jumlah penumpang yang akan melakukan perjalanan.

"Diharapkan penerapan sistem check-in di stasiun keberangkatan ini akan semakin meningkatkan ketertiban dan keamanan, kenyamanan pengguna jasa kereta api. Untuk sementara pengguna jasa akan dipandu oleh petugas di lokasi Check In Counter Stasiun Pasar Senen," katanya. (rimanews)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index