Pemkab Pelalawan Berkeinginan Bangun Rel Kereta Api Lintas Bono

Pemkab Pelalawan Berkeinginan Bangun Rel Kereta Api Lintas Bono
ilustrasi

RIAU (RA) - Pemerintah Kabupaten Pelalawan mempunyai keinginan membangun rel kereta api di Lintas Bono guna meretas keterisoliran warga Kuala Kampar dan warga Teluk Meranti. Sejauh ini pihak Dinas Pekerjaan Umum tengah melakukan perhitungan biaya yang diperlukan.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pelalawan Ir M Syahrul Syarif, Senin 25 Juli 2016 di Pangkalan Kerinci.

"Memang kita punya keinginan membangun rel kereta api sepanjang 60 km. Rel ini nantinya akan menghubungkan Sokoi Kuala Kampar- Teluk Meranti," jelas Ir M Syahrul Syarif.

"Kita berpandangan bahwa pembangunan rel kereta api akan lebih efektif dan cepat dapat dimanfaatkan masyarakat. Sebab jalan exs lintas bono ini belum juga rampung, salah satu faktornya anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jalan aspal sangat besar sekali. Maka solusi yang tepat dan dapat segera dapat dimanfaatkan masyarakat adalah dengan membangun rel kereta api," kata Syahrul.

Nantinya, sambung Syahrul, pembangunan rel kereta api dibangun disisi jalan lintas bono.
"Artinya, sisi badan jalan lintas bono ini yang kita pakai, dan kelanjutan jalan lintas bono sendiri masih terus dilanjutkan. Ya sambil jalanlah, disatu sisi kebutuhan masyarakat bisa diatasi dengan adanya kereta api. Disisi lain jalan lintas bono terus kita usahakan pembangunannya," imbuhnya.

Alasan lain lanjut Syahrul, penyelesaian jalan lintas bono perlu waktu lama dan biaya besar. Sementara kalau kereta api sederhana bisa dibangun cepat dengan biaya murah dan bisa langsung fungsional. Kereta api ini selain tentu saja membantu mobilitas barang dan orang dari dan ke Kuala Kampar, juga sebagai pendukung percepatan penyelesaian jalan lintas bono untuk pengangkutan materialnya dari jalan lintas timur.

"Diharapkan hasil perkebunan masyarakat seperti kelapa sawit, kelapa dan bahkan beras dari kuala kampar bisa diangkut ke daerah kecamatan lain dengan lebih mudah dan murah. Tidak seperti saat ini, yang memerlukan proses bongkar muat berkali-kali dan sehingga menjadi lebih mahal," tuturnya.

Lantas sudah sejauh mana wacana tersebut dapat direalisasikan dilapang, menurut Syahrul, saat ini Pemerintah Kabupaten telah melakukan kajian mendalam.

"Kita punya dinas (PU-red) untuk menghitung berapa besar anggaran yang dibutuhkan. Saat ini jajaran institusi PU tengah melakukan kajian mendalam dan menghitungnya. Jadi kita tunggu saja. Yang jelas dalam waktu satu atau dua bulan kedepan gambaran sudah kita dapat," ujarnya. (HAM)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index