Lampung Punya Potensi Rajungan

Lampung Punya Potensi Rajungan
Rajungan

EKONOMI (RA) - Provinsi Lampung memiliki potensi rajungan dalam jumlah yang banyak maupun kualitasnya yang baik.

Menurut Peneliti perikanan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Zairion, produksi rajungan di Provinsi Lampung berkontribusi mencapai 15 persen dari produksi secara nasional.

"Sejauh ini, data yang kami miliki di perairan timur Lampung menyumbang 15 persen produksi secara nasional, yaitu di timur Lampung secara keseluruhan," ujar peneliti sumberdaya perikanan pesisir dan laut dan analisis potensi sumberdaya perikanan ini saat berada di Lampung Timur, Minggu (24/07/2016).

Dia menjelaskan, dari total produksi rajungan di Lampung itu, 30 persen diantaranya dikirim dan diolah di Pulau Jawa, sedangkan 70 persen lainnya diolah di Lampung pada sentra industri pengolahan rajungan.

Potensi selanjutnya, kata dia, rajungan di Lampung juga memiliki kualitas lebih baik jika dibandingkan beberapa dari daerah di Indonesia.

"Dari hasil penelitian saya, rajungan di laut timur Lampung memiliki kualitas baik seperti dari ukurannya yang cukup besar dan kualitas yang tinggi jika dibandingkan daerah di laut Pulau Jawa dan laut Sulawesi, tapi jika dibandingkan rajungan di Madura meski ukurannya lebih kecil tapi dagingnya lebih berotot sehingga lebih baik di Madura," katanya pula.

Menurut dia, jumlah rajungan paling banyak berada di wilayah laut Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.

Dia menyarankan potensi rajungan yang cukup besar di Provinsi Lampung ini terutama di Kabupaten Lampung Timur dapat dikelola dengan baik oleh Pemprov Lampung terutama dari pengolahan dan distribusi barang ke pusat industri yang berada di Tanjungbintang Kabupaten Lampung Selatan.

"Ada kendala dan masalah pengolahan seperti jumlah es yang masih minim, sehingga perlu penambahan sarana es dan masalah lainnya yaitu jalur distribusi ke pusat industri dari Labuhan Maringgai ke Tanjungbintang, dimana infrastruktur jalannya yang rusak sehingga perlu perbaikan," ujar dia.

Provinsi Lampung menjadi proyek percontohan pengelolaan perikanan rajungan berkelanjutan yang pertama di Indonesia dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Tujuan proyek percontohan pengelolaan rajungan itu di antaranya memberikan perlindungan harga yang adil kepada nelayan dan pengawasan penangkapan kepiting rajungan seperti diatur dalam Permen Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2015 tentang penangkapan lobster, kepiting, dan rajungan terkait dengan ukuran berat yang boleh ditangkap dan diperjualbelikan.

Daerah di Lampung yang menjadi proyek percontohan itu adalah Kabupaten Lampung Timur, Tulangbawang, dan Kabupaten Lampung Tengah. (rimanews)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index